Tak Diduga, Kasus Di Kudus Jadi Awal Lonjakan Covid-19

Aulanews.id – Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa lonjakan covid-19 di Indonesia sempat di luar dugaan pemerintah. Awal dari lonjakan itu terjadi di daerah Kudus dan Bangkalan pada saat adanya varian baru, Delta virus corona.

Kata Jokowi, mulanya kondisi penularan COVID-19 mengalami kenaikan pada awal tahun hingga awal Februari 2021. Namun, secara berangsur-angsur mengalami penurunan kasus hingga Mei 2021.

“Tetapi begitu muncul di Kudus, begitu muncul di Bangkalan saat itu di luar dugaan kita, karena dari deteksi yang kita lihat itu di Jakarta, Indramayu dan di Medan. (Tetapi) munculnya di tempat lain karena memang barang ini enggak kelihatan, ” ungkapnya saat memberikan arahan kepada Forkopimda se-Jawa Timur yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jum’at (20/8/2021).

” Setelah kejadian lonjakan kasus Kudus dan Bangkalan, kasus harian Covid-19 bahkan pernah mencapai 56.000,” lanjut Jokowi. Saat itu pun, tim pemerintah juga memberikan saran agar segera mengambil langkah strategis untuk mencegah terjadinya tinggi kasus harian.

“Pak ini kalau tidak bisa dihentikan Pak, Agustus akan muncul di 80.000 (kasus), September itu di 160.000 (kasus). Kalau enggak bisa menghentikan (kondisi pandemi) bisa diatas India kita,” ungkap Jokowi menirukan perkataan timnya.

Saat itu dia juga berkomunikasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk mendukung penanganan pandemi ini. “Saat itu saya sampaikan kepada Panglima TNI dan Kapolri, tidak ada pekerjaan lain, yang ada menghentikan ini. Jangan sampai melompat ke 80.000, melompat ke 160.000,” tegasnya.

Menurut SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 ini sangat sulit untuk diprediksi perkembangannya. Oleh karena itu, Jokowi meminta kepada semua kepada daerah dan pihak yang terkait untuk tetap waspada kepada kebaikan dan penurunan kasus positif COVID-19.

“Saya ingin mengingatkan terlebih dahulu bahwa yang namanya virus corona ini betul-betul sangat sulit diduga dengan kalkulasi-kalkulasi apa pun,” ungkapnya.

” Jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi, dan kita tidak waspada tahu-tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak,” ungkap Jokowi.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist