Pada lapis ke-3, PLN juga menyiagakan 3 Unit Gardu Bergerak (UGB) dan 6 Genset di sekitar Stadion yang siap membackup jika ada gangguan kelistrikan.
“Jadi kalau ada gangguan switch ke penyulang selanjutnya, itu dari gardu induk yang berbeda. Baru kemudian di belakangnya kita sediakan genset. Jadi semuanya terpenuhi dari UPS, kemudian dibelakangnya ada genset dan ada penyulang,” ujar Darmawan.
Terkait lapis ke-4, PLN juga menurunkan total 180 personil secara mobile yang secara bergilir akan bersiaga 24 jam sepanjang gelaran World Cup U-20.
Khusus untuk Media Center/Broadcast Room, PLN menyiapkan UPS khusus yang akan memasok keandalan listrik di Media Center/Broadcast Room, sesuai dengan rekomendasi FIFA yang ingin selama pertandingan kelistrikan Broadcast Room terpisah sistem dengan kelistrikan Stadion.
“Artinya, jika terjadi fluktuasi listrik tidak akan mempengaruhi kualitas listrik di Media Center atau Broadcast Room. Kita sedang finalisasikan hal ini dengan FIFA. Kami akan maksimalkan pasokan listrik tanpa genset, jadi tanpa asap. Langsung dari sistem kelistrikan PLN,” tegas Darmawan.
Selain Stadion Gelora Bung Tomo, PLN juga menyiagakan pasokan listrik di lapangan latihan, seperti Lapangan A dan C Gelora Bung Tomo, Stadion Gelora 10 November dan Lapangan Thor Surabaya.
“Pola pengamanan kelistrikan ini kami terapkan juga pada hotel, lapangan lain untuk latihan, bahkan secara khusus untuk keperluan broadcast media. Khusus penginapan pemain di Surabaya kami siapkan pengamanan pasokan listrik dengan dilengkapi backup untuk sistem utama yang dapat perpindah secara otomatis,” ujar Darmawan.