Aulanews.id – Popularitas “All Of Us Are Dead” membuat banjir harapan drama ini akan digarap season keduanya. Sempat membuat para penonton harap-harap cemas, sutradara Lee Jae Kyu akhirnya buka suara terkait penggarapan season 2 drama Netflix tersebut.
“All of Us Are Dead” menceritakan tentang situasi ekstrem yang terjadi ketika sebuah sekolah menengah terinfeksi virus zombie. Orang-orang dari luar lantas mencoba menyelamatkan para siswa yang terjebak di sekolah.
Sutradara Lee Jae Kyu berkata, “Jika season 1 sedikit lebih baik dan dapat berjalan dengan baik dalam jangka panjang juga, kupikir itu akan menjadi batu loncatan untuk musim 2. Secara pribadi, aku ingin melakukan season 2, tapi belum ada yang secara resmi dikonfirmasi.”
Lee Jae Kyu lantas membocorkan seperti apa alur “All Of Us Are Dead” mendatang. “Jika musim 1 menunjukkan kontras dalam bagaimana remaja muda serta orang dewasa mencoba bertahan dari batas antara hidup dan mati, musim 2 akan menjadi cerita utama zombie yang berbeda dengan kelompok manusia,” ungkap sutradara.
Pada episode 11 “All Of Us Are Dead”, ada adegan di mana karakter utama Lee Cheong San (Yoon Chan Young), berhadapan langsung dengan zombie, Gwi Nam (Yoo In Soo) dan memilih untuk mati. Banyak pemirsa menyatakan penyesalan atas kematian Cheong San dan menuntut agar dia dibangkitkan di season 2.
Mengenai hal ini, sutradara berkata, “Jika Cheong San hidup kembali, akan ada reaksi beragam. Beberapa orang tidak akan menerima hasilnya, sedangkan yang lain akan menikmatinya. Kami pasti memiliki rencana dalam pikiran, tetapi sulit untuk membicarakannya sekarang.”
Namun sutradara juga tidak menutup kemungkinan itu. “Kami sudah bertanya-tanya bahwa, ‘Bagaimana jika Cheong San dan aktor lain memasuki season 2 seperti sekarang’. Setidaknya, aku ingin menceritakan kisah yang lebih maju daripada season 1,” imbuh sutradara.
Sutradara mengungkap bahwa ia pun merasa sedih atas kematian Lee Cheong San. “Aku banyak menangis saat memantau kematian Cheong San. Sungguh memilukan melihat seorang anak membuat pilihan seperti itu untuk melindungi teman-temannya. Aku merasa bangga dan sedih ketika dia menghibur dirinya sendiri dengan berteriak, ‘Aku orang paling bahagia di sekolah ini hari ini’.”