“Mengatasi sumber metana yang tinggi dan memitigasi emisi TPA yang terus-menerus menawarkan potensi besar bagi manfaat iklim,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Sejauh ini, minyak dan gas telah menjadi target utama munculnya peraturan dan program sukarela di Amerika Serikat, Eropa, dan negara lain.
Namun seiring dengan semakin banyaknya survei udara dan satelit yang dilakukan, para pembuat kebijakan akan mampu mengukur, mengukur dan mengambil tindakan terhadap gas metana dari tempat pembuangan sampah.
Hingga saat ini, perusahaan dan regulator mengandalkan estimasi emisi TPA berbasis model, serta survei dengan sensor metana genggam, yang memberikan gambaran kurang lengkap, kata studi tersebut.
Sistem pelaporan gas rumah kaca milik EPA telah meremehkan skala kebocoran metana di tempat pembuangan sampah, menurut penelitian tersebut. Survei udara menunjukkan tingkat emisi 1,4 kali lebih tinggi dari perkiraan EPA.
EPA mengatakan pada tahun 2021, 12% dari seluruh emisi gas rumah kaca Amerika Serikat dari aktivitas manusia berasal dari metana.