Suriah: Penyelidik PBB menyerukan perlindungan bukti di tengah memburuknya krisis kemanusiaan

Aulanews.id – Secara paralel, Mekanisme Internasional, Imparsial, dan Independen untuk Suriah (IIIM) mengakhiri kunjungan bersejarah ke Damaskus, menekankan pentingnya melestarikan bukti-bukti yang berkaitan dengan kejahatan internasional paling serius sebelum bukti-bukti tersebut hilang dan tidak dapat diambil kembali.

Kekurangan bahan bakar, jalan tergangguLayanan-layanan penting, termasuk rumah sakit dan pusat kesehatan, sangat terkena dampaknya, khususnya di Provinsi Aleppo, dimana enam rumah sakit umum dan 60 pusat kesehatan primer hanya beroperasi sebagian karena kekurangan bahan bakar, kata juru bicara PBB Stéphanie Tremblay kepada wartawan pada konferensi pers rutin.

Rusaknya jembatan yang menghubungkan Damaskus ke wilayah penting lainnya juga mengganggu rantai pasokan.

Terlepas dari tantangan yang ada, kami dan mitra kami terus mendukung respons tersebut jika keamanan memungkinkan. Kami mendistribusikan bantuan makanan, termasuk roti, ransum siap saji, makanan hangat, dan keranjang makanan,” kata Ms. Tremblay.

Dia juga mencatat bahwa di barat laut Suriah, mitra kemanusiaan sudah mulai mendukung petani, termasuk dengan hibah tunai.

Akses tantanganDi wilayah timur laut, operasi bantuan terhambat oleh kondisi keamanan yang tidak menentu, namun sejumlah pasokan penting telah didistribusikan.

Para mitra telah mampu mendistribusikan perlengkapan musim dingin, selimut, dan pakaian musim dingin, namun lebih dari itu – seperti yang dapat Anda bayangkan – diperlukan dan juga terdapat kebutuhan penting akan dukungan tambahan musim dingin bagi masyarakat tuan rumah,” kata juru bicara PBB.

Mitra kemanusiaan juga melaporkan adanya tantangan dalam mengakses Menbij dan Kobani karena ketidakamanan, serta serangan udara Israel di Latakia dan serangan di wilayah selatan, yang mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur sipil.

© UNICEF/Muhannad Aldhaher

Sebuah keluarga berkumpul di pusat resepsi di kota Ar-Raqqa, Suriah.

Lindungi bukti pentingJuga pada hari Senin, Mekanisme Internasional, Imparsial dan Independen untuk Suriah (IIIM) mengakhiri kunjungannya ke Damaskus, menekankan pentingnya menyimpan bukti-bukti yang berkaitan dengan kejahatan internasional paling serius sebelum bukti-bukti tersebut hilang dan tidak dapat diambil kembali.

Untuk pertama kalinya sejak dibentuk oleh Majelis Umum pada tahun 2016, Mekanisme Independen diberi wewenang untuk mengunjungi Suriah, menandai langkah penting dalam mandatnya untuk menyelidiki dan membantu penuntutan kejahatan paling serius yang dilakukan selama konflik.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist