Bagi Novi, guru tersebut tak pandai teknologi, tetapi tanpa teknologi ia mampu membuat anak-anak negeri ini merangkai kata dari A hingga Z. Ia juga mampu membuat anak berhitung hal-hal dasar untuk memahami hidup.
“Memang benar para muridnya sebagian besar menjadi TKI dan TKW. Tapi tahukah mas menteri, bukankah mereka juga merupakan pahlawan penghasil devisa negara tercinta ini? Beliau mempunyai andil yang besar dalam membangun negeri tercinta ini,” kata Novi lagi.
Novi berharap Nadiem Makarim memberikan keringanan untuk melihat guru itu agar bisa menikmat masa tua dengan sepatu dan kehidupan uang layak. “Tak usah diperumit,” harap Novi.
“Jika tidak ada kebijakan untuk mengangkat derajat mereka, setidaknya di surga besok sepatu ini akan menjadi saksi bahwa ilmu yang beliau ajarkan sangat bermanfaat untuk keberlangsungan umat,” tegasnya.