Surabaya jadi Penutup Festival Hijriah Republika

Tarian khas Xinjiang dalam Festival Hijriah di Surabaya (Foto: AULA/ Asvin)
Tarian khas Xinjiang dalam Festival Hijriah di Surabaya (Foto: AULA/ Asvin)

Aulanews.id, Surabaya –  Setelah sukses digelar di sejumlah kota di pulau Jawa, Festival Hijriah Republika akhirnya dilaksanakan di Jatim Expo Convention and Exhibition, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Kamis (10/8/2023). Warga Jawa Timur menyambut antusias perhelatan menyambut tahun baru hijriyah itu.

 

Pada kesempatan ini, Festival Hijriah mendatangkan Habib Ja’far untuk memberikan tausiah. Acara ini turut menampilkan parade seni dan budaya dari Muslim Xinjiang, serta bazaar UMKM.

Wakil Pemimpin Redaksi Republika, Nur Hasan Murtiaji mengatakan, Festival Hijriah digelar sebagai momentum untuk mengingat perjalanan waktu dan peradaban umat Islam. Selain menampilkan tausiah dari para ustaz, Festival Hijriah dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya Muslim Xinjiang dan bazaar UMKM.

“Untuk memeriahkan kita menghadirkan pertunjukan yang mungkin bisa membuka perspektif lain, yaitu pertunjukan seni budaya Muslim Xinjiang. Ini perlu kita hadirkan karena selama ini orang banyak berbicara tentang Muslim Xinjiang dengan segala macam perspektifnya. Kita coba mengangkat perspektif yang lain, yaitu dari seni dan budaya dan mudah-mudahan ini sekaligus menjadi pintu dialog antara kita dengan Muslim Xinjiang untuk bisa saling silaturahmi dan tukar informasi,” kata pria disapa Hasan tersebut.

 

Seperti diketahui, Republika menggelar Festival Hijriah yang bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok (KIKT). Acara ini digelar di sembilan kota di Indonesia, dan Surabaya menjadi penutup gelaran ini pada Kamis (10/8/2023) di Jatim Expo Convention and Exhibition, Surabaya.

 

Festival Hijriah ini dimeriahkan dengan penampilan parade seni dan budaya dari Muslim Xinjiang oleh kelompok seni Art Troupe Performance. Para undangan akan dipukau oleh hiburan lewat ragam lagu, seni tari, opera hingga akrobat.

 

Kelompok seni Art Troupe Performance akan membuka pertunjukan dengan tarian dan tabuhan rebana yang merepresentasikan berbagai kelompok etnis di Xinjiang. Penyanyi solo lelaki juga akan menyuguhkan nyanyian kumpulan lagu-lagu klasik sebagai simbol yang menunjukkan kualitas keramahan orang Tionghoa dari semua kelompok etnis.

 

Tak ketinggalan, para penampil akan mempertontonkan seni daerah tarian ‘Jula’ dari 12 Muqam Uighur. Adapun terjemahan kata Jula dari bahasa Uighur berarti mutiara yang bersinar, sedangkan Muqam adalah seni pertunjukan suku Uighur yang mirip dengan opera, menggabungkan antara musik tradisional, lagu, dan drama.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist