Aulanews.id – Musim kemarau membuat banyak sumur warga di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mengering. Akibatnya, banyak warga mengalami krisis air bersih.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyatakan, ada puluhan desa di 14 kecamatan alami krisis air bersih. Karena itu, pemerintah setempat menyuplai kebutuhan air bersih bagi mereka yang terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Ardhian Orianto mengatakan, pada 21 Agustus 2023 sudah ada 24 desa di 14 kecamatan yang disuplai air bersih. Yakni, wilayah Kecamatan Margomulyo, Ngraho, Tambakrejo, Jatimulyo, Ngasem, Bubulan, Sukosewu, Sugihwaras, Sumberrejo, Kepohbaru, Sekar, Ngambon, Kedungadem, dan Malo.
“Sampai saat ini hari Senin 21 Agustus 2023, kita BPBD sudah mendistribusikan air bersih sebanyak 1.225.000 liter air yang tersebar di 14 kecamatan dan 24 desa,” jelasnya.
Sementara itu, kekeringan yang melanda di wilayah Bojonegoro tersebut diperkirakan masih terjadi hingga September 2023. Namun, untuk tingkat kekeringan masih tergolong dalam kekeringan sedang.
“Untuk prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak dari kekeringan ini di bulan Agustus sampai September 2023. Untuk level kekeringan di Bojonegoro ini masih sedang,” tambahnya.