Aulanews.id – Kendati ditemukan meninggal pada 15 Agustus 2023 lalu, hasil autopsi terhadap jenazah Imam Masykur (25), korban penculikan dan penganiayaan oknum Paspampres, belum keluar hingga Kamis (31/8/2023).
Seperti diberitakan, Imam Masykur adalah warga asal Bireuen, Aceh yang tinggal di Tangerang Selatan. Ia diculik dan dianiaya komplotan Praka RM atau Riswandi Manik yang adalah oknum anggota Paspampres, bersama Praka HS, Praka J, dan seorang sipil.
Penculikan terjadi pada Sabtu, 12 Agustus 2023 saat Imam Masykur sedang menjaga toko di Jl Sandratex, RT 02/RW 06 Rempoa, Ciputat Timur, Tangsel. Kasus penculikan baru dilaporkan pada Senin, 14 Agustus 2023 dan sehari kemudian jasad korban ditemukan mengambang di kali di kawasan Karawang, Jabar.
Belum ada informasi terkait bagaimana cara kematian korban, apakah akibat trauma benda tumpul sehingga merusak organ dalam, apakah ditembak, atau karena tenggelam, atau kombinasi di antara penyebab-penyebab tersebut.
Saat ini, Pomdam Jaya masih menunggu hasil laboratorium patologi dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
“Hasil autopsi belum keluar,” ujar Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar saat dihubungi Kamis (31/8/2023).
“Kami juga sudah desak ke RSPAD,” sambungnya terkait waktu yang cukup lama hasil autopsi
Isyad menyebutkan, tak ada kendala terkait autopsi jenazah Imam Masykur. Dia menyebut masih menunggu hasil lab patologi dari RSPAD.
“Nggak ada (kendala). Jenazah (korban) sudah dimakamkan. Ada hasil lab patologinya yang belum keluar. Itu butuh waktu,” tutur Irsyad Hamdie Bey Anwar.
Pomdam Jaya menangani kasus ini karena menyangkut personel TNI. Dalam penanganannya pihak Pomdam Jaya cukup transparan. Pada Selasa (29/8/2023), Kadispenad TNI, Brigjen Hamim Tohari bersama Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar menggelar konferensi pers di Markas Pomdam Jaya. Segala perkembangan, menurut Hamim, akan diinformasikan kepada publik melalui media massa.