Aulanews.id – Sebuah tim ahli kelautan dan biologi kelautan dari NOAA Pacific Islands Fisheries Science Center dan Oregon State University telah mengidentifikasi suara misterius yang terdengar di Samudra Pasifik selama dua dekade sebagai suara paus Bryde.
Dalam penelitian mereka yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Marine Science, kelompok tersebut mengidentifikasi suara tersebut dan bekerja dengan tim di Google untuk mengembangkan aplikasi AI yang dapat digunakan untuk melacak pergerakan paus .
Suara misterius itu pertama kali terekam pada tahun 2014, saat bunyi logamnya disebut sebagai “biotwang.” Sejak saat itu, suara itu telah terekam berkali-kali di berbagai lokasi. Pada tahun 2016, sebuah tim di Oregon State University menemukan bukti bahwa kemungkinan besar itu adalah sejenis paus balin .
Dalam upaya baru ini, tim peneliti menemukan bahwa temuan sebelumnya benar—suara tersebut dipancarkan oleh paus Bryde.
Tim peneliti berhasil menemukan hubungan tersebut saat mengamati paus di sekitar Kepulauan Mariana, tempat mereka melihat beberapa paus yang jarang terlihat. Saat melanjutkan survei , mereka menurunkan mikrofon ke dalam air dan merekam bunyi-bunyian misterius tersebut secara bersamaan dengan sembilan penampakan paus Bryde lainnya, yang mengonfirmasi bahwa merekalah sumbernya.
Para peneliti kemudian bekerja sama dengan sebuah kelompok di Google yang tengah mengerjakan aplikasi AI untuk mengidentifikasi vokalisasi paus. Setelah banyak pelatihan, aplikasi tersebut tidak hanya mampu mengidentifikasi panggilan delapan spesies paus, termasuk paus Bryde, tetapi juga menunjukkan tempat tinggal dan tempat berenang mereka.
Hasil dari aplikasi tersebut menunjukkan bahwa selain tinggal di dekat Kepulauan Mariana, paus-paus tersebut juga menghabiskan banyak waktu di tempat yang dikenal sebagai zona transisi Samudra Pasifik—batas tempat air hangat dan dingin bertemu, yang menyebabkan pertumbuhan populasi plankton yang sangat besar. Hal ini menyediakan sumber makanan yang pasti bagi paus-paus tersebut. Penemuan ini kemungkinan akan membuka jalan baru untuk penelitian seputar paus Bryde dan mungkin menjelaskan mengapa lagu mereka begitu unik. Dilansir dari phys.org pada hari Sabtu (21/09/2024)
Sumber : phys.org