Studi mengungkap bukti asal lubang hitam supermasif di pusat galaksi

“Penemuan ini membuka jalan bagi pemahaman kita tentang bagaimana lubang hitam supermasif tumbuh dan berevolusi,” kata Wang, penulis utama studi dan peneliti pascadoktoral NCfA di UNLV. “Putaran tinggi Sgr A* yang tidak selaras menunjukkan bahwa lubang hitam itu mungkin telah bergabung dengan lubang hitam lain, yang secara dramatis mengubah amplitudo dan orientasi putarannya.”

Dengan menggunakan simulasi canggih, para peneliti memodelkan dampak penggabungan, dengan mempertimbangkan berbagai skenario yang sesuai dengan sifat spin yang diamati dari Sgr A*. Hasil mereka menunjukkan bahwa penggabungan rasio massa 4:1 dengan konfigurasi orbital yang sangat miring dapat mereproduksi sifat spin yang diamati oleh EHT.

“Penggabungan ini kemungkinan terjadi sekitar 9 miliar tahun lalu, setelah penggabungan Bima Sakti dengan galaksi Gaia-Enceladus,” kata Zhang, seorang profesor fisika dan astronomi terkemuka di UNLV dan direktur pendiri NCfA. “Peristiwa ini tidak hanya memberikan bukti teori penggabungan lubang hitam hierarkis tetapi juga memberikan wawasan tentang sejarah dinamis galaksi kita.”

Baca Juga:  Pesawat Ruang Angkasa Odysseus Hampir Mati Seminggu Setelah Pendaratan

Sgr A* berada di pusat galaksi yang jaraknya lebih dari 27.000 tahun cahaya dari Bumi, dan peralatan canggih seperti EHT menyediakan pencitraan langsung yang membantu para ilmuwan menguji teori prediktif.

Peneliti mengatakan bahwa temuan dari studi ini akan memiliki implikasi signifikan bagi pengamatan masa depan dengan detektor gelombang gravitasi antariksa mendatang , seperti Laser Interferometer Space Antenna (LISA), yang rencananya akan diluncurkan pada tahun 2035 dan diharapkan dapat mendeteksi penggabungan lubang hitam supermasif serupa di seluruh alam semesta. Dilansir dari phys.org pada hari sabtu (7/9/2024)

Aulanews.id – Hampir 30.000 kasus dugaan mpox telah dilaporkan di Afrika sepanjang tahun ini, sebagian besar di antaranya di Republik Demokratik Kongo di mana tes telah habis, kata Organisasi Kesehatan...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist