Dalam kasus kekerasan di Kediri, menjadi pelajaran penting bagi pengelola pondok pesantren untuk melakukan pengawasan yang ketat di antara para santri.
“Ya, terus terang, kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Kami akan terus melakukan koordinasi yang mengaktifkan secara optimal Satgas Pesantren Ramah Santri,” tutur Gus Thoif, dari keluarga besar Pondok Pesantren Al-Falah Mojo Kediri.
Sebelumnya, seorang santri bernama Bintang Balqis Maulana (14 tahun) meninggal diduga akibat penganiayaan di Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al Hanifiyyah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Si korban, merupakan adik kelas para pelaku. Korban berasal dari Afdeling Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.
Terkait hal itu, pihak pondok pesantren bersama Ketua PCNU Banyuwangi, KH Ali Makki Zaini, didampingi Rais Syuriyah MWCNU Glenmore, KH. Moh. Noer Khotib Thalib memyatakan belasungkawa. Para tokoh itu telah melakukan silaturahmi dan menyatakan prihatin atas kasus yang menimpa Bintang Balqis Maulana, almarhum, kepada keluarga korban.
PCNU Banyuwangi pu melakukan koordinasi dengan lembaga dan badan otonom NU setempat untuk melakukan kepedulian sosial bagi keluarga korban.