Aulanews.id – Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya – Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS), kembali mendapat kepercayaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi ( Kemenristekdikti ) untuk melakukan Riset Pemetaan Kompetensi Lulusan SMA/SMK Jawa Timur. Riset dilakukan berkaitan dengan kebutuhan kompetensi pengguna lulusan di dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Melalui program hibah Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BIMA) Kemendikbudristek, riset ini akan memetakan dan menganalisis kurikulum SMA/SMK terhadap kebutuhan pengguna lulusan, khususnya di bidang komunikasi dan Teknologi Ilmu Komunikasi (TIK).
Hasil riset selain memperoleh peta demografis lulusan SMA/SMK dan serapan lulusan pada dunia usaha dunia industri, analisisnya akan menjadi dasar dalam sebuah policy brief sebagai pedoman pengembangan kurikulum SMA/SMK Jawa Timur yang selaras dengan kebutuhan kompetensi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Riset dipimpin langsung oleh Dr. Jokhanan Kristiyono, ST, M.Med.Kom, Ketua Stikosa – AWS, beranggotakan beberapa Dosen dan mahasiswa Stikosa AWS.
Ada 5 titik di wilayah Jawa Timur yang menjadi sasaran riset, yakni Kota Surabaya, Kabupaten Blitar, Kabupaten Madiun-Magetan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Banyuwangi. Penggalian data dengan penyebaran angket, observasi hingga Focus Group Discussion sudah dilakukan di Surabaya pada 11 Juli 2024 dan Kabupaten Blitar, beberapa waktu lalu.
Ditemui di kampus Stikosa AWS pada Rabu (21/8/2024), Jokhanan menceritakan awal mula mandat riset di lima kota tersebut. Yakni saat Stikosa AWS dipercaya membuat program penyelarasan pendidikan dunia usaha dan dunia industri (larasdikdudi) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Ditjen Paudni) pada tahun 2013 dan 2014.
Menurut Jokhanan, permasalahan yang muncul saat ini adalah terdapat kesenjangan yang cukup dalam dan luas antara kemampuan lulusan SMA dan SMK dengan kebutuhan kemampuan dasar oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Salah satu jalan dalam program penyelarasan kompetensi ini adalah mengembangkan kurikulum yang dapat membantu mengatasi kesenjangan antara kemampuan lulusan SMA dan SMK di Jawa Timur dengan kebutuhan kompetensi dasar dari dunia bisnis dan industri.
Kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan industri, dan memastikan bahwa lulusan SMA dan SMK memiliki kemampuan teknis, konseptual, dan sosial yang sesuai dengan tuntutan industri. Hal ini dapat dicapai dengan memasukkan subjek yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.