Hadir dalam pula dalam acara tersebut, Ketua PWNU Jawa Tengah Drs. KH. Muhammad Muzammil, Koordinator Kopertais Wilayah X Jawa Tengah, Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag., KanKemenag dan PCNU Purworejo.
Ketua PWNU Jawa Tengah berpesan agar wisudawan memiliki rasa tawakal agar cita-cita dapat terwujud menjadi insan yang berkarakter. “Lulusan STAINU Purworejo harus menunjukkan heroisme, semangat dalam berkhidmah kepada bangsa dan negara kita. Sarjana yang bermanfaat, bukan saja memiliki ilmu pengetahuan, tetapi suka rela mendarmakan ilmunya di tengah-tengah kehidupan bangsa dan negara”, ujar Kiai Muzammil.
Sementara Koordinator Kopertais Wil. X Jawa Tengah, Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag., menyampaikan dalam sambutannya agar mampu membangun konsolidasi perguruan tinggi melalui penguatan manajemen mutu. “Saat ini mengelola perguruan tinggi cukup sulit, tetapi dengan konsolidasi dan kerjasama dalam penguatan manajemen mutu internal antar pimpinan mampu menguatkan sekaligus meningkatkan kualitas PT. Maka, lulusan STAINU Purworejo memiliki ciri khas tersendiri, karena mereka kader NU, artinya kader penggerak akhlakul karimah, moralitas dan integritas di masyarakat,” ungkap Rektor UIN Walisongo Semarang ini.
Wisuda menjadi meriah ketika perwakilan masing-masing prodi menampilkan berbagai aksi kesenian dan budaya, mulai dari menyanyi, menari dan mendongeng. Bahkan diluar dugaan dan konsep panitia, terdapat kejadian yang mengharukan.
Ada seorang kakek yang sudah sangat berumur menghadiri wisuda cucunya. Diketahui, kakek dari salah satu wisudawan Cumlaude dari Kulonprogro DIY, Arina Manasikana, tetap memaksakan hadir untuk melihat cucu tercintanya tersebut diwisuda. Diketahui, ternyata Arina lah yang selama ini merawat kakek tersebut, sehingga beliau ingin datang melihat wisuda cucunya. Serentak para wisudawan dan tamu undangan meneteskan air mata melihat kejadian ini.(Abdul Aziz/Achmad Rohadi)