Popularitas produk halal, Sri Mulyani beranggapan, datang dari pola konsumsi masyarakat global yang kini cenderung lebih awas terhadap kesehatan, kebersihan, dan etika produksi. Menurut Sri Mulyani, manfaat produk halal tidak hanya terbatas pada alasan agama saja.
“Kita semua harus menyadari bahwa keuntungan mengadopsi prinsip-prinsip halal tidak terbatas hanya pada larangan agama saja,” kata dia.
Sri Mulyani menekankan, berbagai strategi ini tentu tidak akan mudah dilaksanakan, jika permasalahan yang selama ini mengakar di negara-negara Islam belum selesai untuk mengembangkan industri halal, misalnya terjadinya fragmentasi lembaga halal, hingga kurangnya standarisasi sertifikasi.
“Serta masih kurangnya pengetahuan auditor halal mengenai kepatuhan terhadap standar syariah, rendahnya aliterasi halal, kurangnya penelitian dan pengembangan, tidak adanya lembaga sertifikasi internasional, dan kurangnya pendanaan halal,” tegasnya. (Mg 05)