TANGERANG – Baru berkarir di Indonesia musim ini, kiper Dewa United FC Sonny Stevens tidak kesulitan beradaptasi. Padahal, Sonny baru kali pertama bermain di Asia Tenggara. Dewa United adalah klub pertamanya di Asia Tenggara. Klub kedua-nya di luar Belanda setelah sebelumnya pernah bergabung dengan klub Yunani bernama Ofi Crete FC.
Kecepatannya beradaptasi tidak lepas dari peran eks Bali United Malvin Platje. Pemain asal Belanda itu banyak memberi informasi kepada kiper berusia 31 tahun tersebut. “Iya saya mengenalnya. Dia memberi saya beberapa informasi soal sepak bola di sini, tapi saya juga melakukan observasi sendiri,” paparnya.
Penampilannya pun konsisten bersama Dewa United. Tidak heran jika lini pertahanan Dewa United jadi salah satu yang terbaik hingga pekan ketiga. Selain postur tinggi yang mendukung performa, Sonny punya kemampuan yang jarang dimiliki seorang kiper. Yakni membaca pergerakan penyerang lawan.
Beberapa kali, dia seakan mengerti apa yang bakal dilakukan striker lawan ketika di dalam kotak penalti. Hal tersebut tidak didapatnya seketika saja. “Saya memulai karir sepak bola di usia muda sebagai nomor 9 (striker),” ungkapnya.
Dulu, ketika jadi striker, mantan pemain FC Twente itu sebenarnya bermain bagus. Dia kerap kali jadi pilihan utama. Hanya saja, semua itu berubah ketika dirinya melihat sosok Gianluigi Buffon. Mantan pemain Juventus itu yang membuat dirinya jatuh cinta dengan posisi kiper. Sonny pun ganti posisi menjadi kiper. “Ya ketika tumbuh dewasa, saya juga suka bermain di posisi kiper,” lanjutnya.
Karena punya keahlian sebagai kiper dan striker, Sonny pernah memainkan dua posisi tersebut dalam sebuah pertandingan. Hal tersebut dilakukan karena permintaan khusus dari pelatihnya di usia muda kala itu. “Satu babak jadi kiper, babak kedua jadi striker. Kalau diingat, sangat lucu peristiwa itu. Tapi saya menikmatinya,” bebernya.