Selain Aziz, tampak hadir sebagai pembicara, yakni Dirjen Dikti Prof Dr rer. nat. Abdul Haris, MSc, Dewan Eksekutif BAN-PT, Prof Dr Slamet Wahyudi, ST, MT, Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi PBNU Prof H Ainun Na’im, PhD, MBA, Ketua PWNU Jawa Timur KH Abdul Hakim Mahfudz. Hadir juga Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi NU Jawa Timur Prof Dr Ir. Achmad Jazidie, M.Eng.
Dalam sambutannya, Prof Jazidie, mengatakan bahwa yang paling penting dalam konteks menuju PTNU unggul adalah, bagaimana mendigitalisasi dokumen dan administrasi perguruan tinggi, utamanya di PTNU. Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDDikti) harus lengkap dan tertib, serta budaya penjaminan mutu harus berjalan, agar menuju akreditasi unggul sesuai yang diinginkan.
Sementara Ketua LPT-PBNU Prof H Ainun Na’im, PhD, MBA menyampaikan, untuk menjadikan perguruan tinggi dengan kriteria unggul bukanlah suatu hal tidak bisa diraih. “Mengapa? karena Indonesia saat ini masih mengalami pertumbuhan penduduk, bahkan kita masih menikmati bonus demografi. Artinya, penduduk dengan usia produktif lebih besar, dan mereka masih memerlukan layanan pendidikan tinggi. Dengan demikian, kita memerlukan sistem tata kelola yang baik untuk mencapai itu semua,” ungkapnya.
Guru Besar Akuntansi UGM ini juga menambahkan, perguruan tinggi di bawah LPTNU memiliki modal dalam menjawab tantangan global, seperti kehadiran Artificial Intelligence (AI) yang dimungkinkan mengancam peran manusia.
Ketua PWNU Jawa Timur KH. Abdul Hakim Mahfudz dalam sambutannya menjelaskan, PWNU Jatim mendukung penuh apa yang telah dikerjakan oleh PTNU. “Utamanya program penguatan ideologi Aswaja bagi mahasiswa PTNU dengan standart yang bisa dipertanggung jawabkan, dari segi kualitas dosen dan standart materi yang diajarkan,” ujarnya.