“ Alhamdulillah kamah kali ini lebih menantang dengan jumlah lomba lebih banyak dan muatan kepramukaan lebih bervariasi” kata Kak Boni salah satu pembina/ pelatih pramuka SMP Al Muslim. Dalam pelaksanakan kemah, diupayakan meningkatkan keterampilan sosial melalui kegiatan tim, peserta belajar berinteraksi dengan orang lain, memperkuat komunikasi, kerja sama, dan kepemimpinan, salah satunya saat menampilkan unjuk kreasi, PBB, jelajah, olah raga, lomba pipa bocor dan yel-yel. Kebahagiaan bersama tetap dirasakan saat bernyanyi bersama, bersantai di tenda, makan bersama, dan tapak tenda.
Kenzi Putra Wardana,sebagai Pratama Penggalang SMP Al Muslim merasa tertantang saat memimpin upacara pembukaan Kemah Bakti, karena upacara dengan formasi angkare membuat dirinya harus lebih displin dan tegas daripada yang lain. Beberapa pemimpin regu juga merasa tertantang saat mengondisikan regunya saat persiapan kemah, komunikasi yang baik harus dijaga, mengatur beraneka ide dari anggota kadang membawa perselisihan, namun seorang pemimpin regu akan bisa mengondisikan dan menyelesaikan setiap masalah dengan tenang dan damai.
Kegiatan paling menantang adalah jelajah alam, menempuh jarak berbukit dan sungai sekitar 4 km di desa Jatiarjo. Setiap perjalanan regu dihadapkan pada rintangan jalan setapak, kebun sayur, kebun nangka, dan sawah. Terdapat tiga pos untuk menguji kemampuan kepramukaan yang tercantun dalam SKU (syarat kecakapan umum) sehingga setelah kegitan ini akan dilaksanakan pelantinkan penggalang ramu, rakit, dan terap. Saat tiba kembali di lokasi perkemahan disambut dengan lomba pipa bocor, sehingga rasa letih hilang seketika bermain air bersama regu, selanjutnya bersih diri dan melanjutkan lomba masak kearifan lokal dengan bahan utama singkong, berbagai menu dikreasikan.
Malam yang bahagia diwarnai dengan lomba jingle, diawali dengan prosesi penyalaan api unggun, formasi lingkaran menciptakan suasana persaudaraan, dan api unggun menyala menghangatkan susana, sorak seria peserta saling memotivasi regu yang menampilkan jingle regu. Renungan malam ditengah kobaran api membakar semangat penggalang untuk mengamalkan Dasa Dharma Pramuka.