“Tetapi yang jauh lebih kecil juga bisa ditangkap,” ujar Zahra.
Bila kepadatan metana mencapai 5000 ppm, maka ponsel akan mengeluarkan alarm warning.
Alat ini sangat aplikastif, karena dapat digunakan untuk rumah tangga dan perorangan. Misalnya mendeteksi kebocoran gas elpiji di dapur, gas kotoran hewan pada peternakan, dan bocoran gas karbon yang merembes ke kabin kendaraan. Banyaknya kemampuan ini karena sensor yang dipasang dapat diset untuk mengenali berbagai jenis gas seperti metana (CH4), karbon dioksida (CO2), etana (C2H6), hidrogen sulfida (H2S), dan lain-lain, tergantung penyetelannya.
Perangkat canggih ini hanya sampai pada percobaan dan belum pernah diproduksi. Harganya terbilang murah. Untuk merakit dari nol, biayanya tak sampai Rp500 ribu.
“Tapi alatnya harus beli di Jakarta,” katanya.
(Mg06)