Di tempat yang sama, Agung Mulyono, Wali Kelas IX A MTs Unggulan Singa Putih Munfaridin Pasuruan mengatakan, kompetisi PERMATA CUP 2024 diikuti sebanyak 6 siswa yang terdiri dari 4 siswa dari MTs Unggulan Sing Putih dan 2 siswa dari MA Unggulan Singa Putih.
“Kompetisi panahan ini sifatnya langsung selesai. Jadi, 5 siswa yang belum beruntung itu perlu latihan lagi agar bisa mengikuti kompetisi berikutnya,” ujarnya.
Agung mengungkapkan, sejak awal dibentuk ektrakulikuler pahanan mendatangkan pelatih dari luar. Saat ini pelatihnya bernama Raden Panji Hendra Gunawan Tjakradiputra, Ketua Umum Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia propinsi Jawa Timur periode 2024-2028.
“Ektrakulikuler panahan ini awalnya adalah kegiatan wajib. Namun, saran dari pelatih alangkah baiknya menampung siswa yang berminat saja. Dulu, alat panah dibuat bergantian. Sekarang siswa yang mengikuti ektrakulikuler peminatan ini diwajibkan untuk memiliki busur dan panah sendiri,” ujarnya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan (Waka Kesiswaan) 2019-2023 itu menambahkan, sejak saat itu siswa mulai mengikuti perlombaan. Bahkan, ada siswa yang dikirim ke Bandung untuk mengikuti Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORMAS) 2023. Meski, hanya berhasil menaklukkan di tingkat provinsi.
“Itu sudah peningkatan luar biasa. Dulu saya menyaksikan hanya 4 siswa yang siap mengikuti dengan menyediakan peralatan sendiri. Lalu setiap tahun naik, terutama siswa yang sudah dapat juara di kompetisi menarik minat siswa lain. Sehingga, sekarang ada 19 siswa,” ujarnya.
Agung juga tidak lupa memberi semangat ketika mengajar di kelas. Ia selalu menyampaikan ke siswa bahwasanya juara itu adalah bonus. Hal yang lebih penting punya kemampuan, punya keberanian untuk mengikuti kompetisi, bersaing dengan yang lain.