Siput laut beracun yang mematikan dapat dijadikan bahan obat

Faktanya, racun siput kerucut lebih tepat sasaran daripada obat sintetis paling spesifik yang dirancang untuk mengatur kadar hormon, seperti obat yang mengatur hormon pertumbuhan. Obat-obatan tersebut merupakan terapi penting bagi orang-orang yang tubuhnya memproduksi hormon pertumbuhan secara berlebihan. Efek konsomatin pada gula darah dapat membuatnya berbahaya untuk digunakan sebagai terapi, tetapi dengan mempelajari strukturnya, para peneliti dapat mulai merancang obat untuk gangguan endokrin yang memiliki lebih sedikit efek samping.

Consomatin lebih spesifik daripada obat sintetis kelas atas—dan juga bertahan jauh lebih lama di dalam tubuh daripada hormon manusia, berkat adanya asam amino unik yang membuatnya sulit dipecah. Ini adalah fitur yang berguna bagi peneliti farmasi yang mencari cara untuk membuat obat yang akan memiliki manfaat jangka panjang.

Belajar dari siput kerucut

Menemukan obat yang lebih baik dengan mempelajari racun yang mematikan mungkin tampak tidak intuitif, tetapi Helena Safavi, Ph.D., profesor biokimia di Spencer Fox Eccles School of Medicine (SFESOM) di University of Utah dan penulis senior dalam penelitian tersebut, menjelaskan bahwa daya mematikan racun tersebut sering kali dibantu oleh penargetan molekul tertentu secara tepat dalam tubuh korban. Ketepatan yang sama dapat sangat berguna saat mengobati penyakit.

“Hewan berbisa, melalui evolusi, telah menyempurnakan komponen racunnya untuk menyerang target tertentu pada mangsanya dan mengganggunya. Jika Anda mengambil satu komponen dari campuran racun dan melihat bagaimana ia mengganggu fisiologi normal, jalur tersebut sering kali sangat relevan dalam penyakit.” dilansir dari medicalxpress.com pada Selasa (20/8/2024).

“Ada yang bilang kami cuma fokus di timnas senior, padahal pembinaan usia muda sudah kami lakukan juga,” lanjut Arya. Sebagai gambaran konkret, Arya mengatakan Indonesia baru saja mencatat sejarah dengan...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist