Petteri Taalas mengakhiri masa jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal WMO pada hari Jumat. Dia menduduki jabatan tersebut pada tahun 2016 dan menjabat sebagai pimpinan badan PBB tersebut dalam periode delapan tahun terpanas dalam sejarah.
“Keahlian dan layanan WMO dan komunitas ilmiah sangat diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim, yang merupakan tantangan terbesar umat manusia,” katanya.
Dia mengeluarkan permintaan kepada para pemimpin dunia, dengan mengatakan “tolong perhatikan bukti ilmiah dan dengarkan PBB yang berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara di seluruh dunia.”
Taalas memuji perjanjian yang dicapai pada konferensi perubahan iklim COP28 baru-baru ini di Dubai sebagai perjanjian bersejarah karena perjanjian tersebut mengakui perlunya transisi dari bahan bakar fosil, yang merupakan hal pertama yang dilakukan.
“Ini adalah langkah penting ke arah yang benar tetapi bukan tujuan akhir,” katanya.
“Kita perlu segera mengurangi produksi dan konsumsi bahan bakar fosil serta mempercepat transisi ke energi terbarukan. Waktu hampir habis.”