“Kami juga terdorong oleh janji sejumlah $78 juta dalam beberapa hari terakhir yang akan disalurkan langsung ke dana tersebut, dan kami mendorong Negara-negara Anggota untuk terus berkontribusi guna memastikan keberhasilan penerapan misi tersebut,” katanya.
Misi tersebut akan memberikan bantuan keamanan kepada Pemerintah Haiti dalam upayanya melindungi warga sipil dan mengatasi berbagai krisis yang telah menyebabkan geng-geng bersenjata berkuasa di sebagian besar negara tersebut.
Selain kontribusi personel Benin, Dujarric mengatakan PBB telah menerima, pada hari Rabu, pemberitahuan untuk menyediakan personel dari negara-negara berikut: Bahama, Bangladesh, Barbados, dan Chad.
Baku tembak berkecamuk di ibu kota ChadDan beralih ke Chad, kekhawatiran semakin meningkat di tengah laporan kekerasan dan baku tembak di ibu kota N’Djamena.
Abdou Abarry, Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal untuk Afrika Tengah, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia mengikuti dengan penuh keprihatinan atas peristiwa yang terjadi.
Ia meminta semua pihak untuk bersikap tenang dan menahan diri, terutama pada saat Chad memasuki tahap akhir transisi politiknya.
Dengan pemilihan presiden yang direncanakan pada tanggal 6 Mei, Abarry menegaskan kembali bahwa ia dan seluruh sistem PBB terus bersedia untuk terus mendukung upaya pemerintah dan rakyat Chad untuk memastikan proses pemilu yang damai, inklusif dan kredibel.
Pemimpin oposisi dilaporkan tewasLaporan media pada hari Kamis menyebutkan bahwa pemimpin oposisi Yaya Dillo tewas dalam baku tembak di N’Djamena.
Dia adalah sepupu penguasa militer Chad Mahamat Idriss Déby Into, yang ayahnya, Idriss Déby, dia gantikan pada tahun 2021 setelah menghabiskan tiga dekade memerintah negara yang terkurung daratan yang berbatasan dengan Afrika Utara dan Tengah.
Menurut laporan berita, Dillo disalahkan atas serangan mematikan terhadap badan keamanan utama Chad, meskipun ia membantah terlibat.
Menurut laporan, diyakini secara luas bahwa ia akan menjadi lawan politik utama presiden pada pemilu mendatang.
