Singkat Berita Dunia: Korban tewas meningkat di Darfur, Topan Chido terbaru, São Tomé dan Príncipe mengambil langkah pengembangan

Aulanews.id

Menurut laporan berita yang mengutip sumber-sumber lokal, paramiliter dari Pasukan Dukungan Cepat yang telah memerangi kekuatan pemerintah militer selama 18 bulan, melancarkan serangan rudal pada akhir pekan yang menewaskan lebih dari 30 orang di kota tersebut, sementara serangan rudal terjadi di kota tersebut. serangan pesawat tak berawak pada hari Jumat dilaporkan menewaskan sembilan orang dan melukai 20 lainnya di Rumah Sakit Saudi di El Fasher.

Serangan tersebut termasuk penembakan berulang kali terhadap kamp pengungsian Zamzam sejak awal bulan ini, kata Juru Bicara PBB Stéphane Dujarric, saat memberikan penjelasan kepada koresponden di New York.

“Kamp tersebut menampung ratusan ribu orang dan kondisi kelaparan terjadi di sana awal tahun ini.”

Menanggapi kematian di kota tersebut dalam beberapa hari terakhir, Dujarric mengutuk semua pembunuhan warga sipil “di mana pun hal itu terjadi”.

Serangan yang ‘menyedihkan’Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tentang serangan terhadap rumah sakit utama yang tidak lagi beroperasi, menggambarkan semua serangan terhadap layanan kesehatan sebagai hal yang “menyedihkan”, dalam sebuah postingan di X. Rumah sakit tersebut tidak lagi beroperasi. (mengulang)

“Ini adalah bagian dari peningkatan serangan yang lebih luas di Darfur dan wilayah lain di Sudan,” tambah Juru Bicara tersebut, mengulangi seruan dari kantor urusan kemanusiaan PBB, OCHA, untuk segera melakukan gencatan senjata.

“Kami menegaskan kembali bahwa hukum humaniter internasional harus dihormati. Warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit, bukanlah sasaran,” tambahnya.

Topan Chido: Kelompok kemanusiaan bergegas memberikan bantuan ke daerah yang terkena dampakSetelah Topan Chido melanda wilayah pulau Mayotte di Prancis pada akhir pekan, menyebabkan jumlah korban tewas dan kehancuran dalam skala besar yang tidak diketahui jumlahnya, tim PBB mulai mendistribusikan bantuan di provinsi Cabo Delgado, di Mozambik utara – menyusul badai mematikan yang menghantam sana. .

Sekitar dua juta orang berisiko di Mozambik, termasuk 627.000 orang yang diidentifikasi “berisiko tinggi”.

Dalam peringatannya, Program Pangan Dunia PBB (WFP) menyatakan bahwa rencana evakuasi sukarela mulai diedarkan pada 8 Desember, menjangkau lebih dari 400.000 orang.

Badan PBB tersebut melaporkan bahwa dalam waktu kurang dari 24 jam, bantuan makanan darurat menjangkau sekitar 500 keluarga yang terkena dampak topan di pusat akomodasi sementara di distrik Pemba saja.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist