Singkat Berita Dunia: Hak Asasi Manusia di Ukraina, multilateralisme tersebar luas, penghilangan paksa di Kolombia

“Penerbangan menyumbang sekitar 2 persen emisi karbon dioksida global, dan merupakan salah satu sektor yang paling menantang untuk melakukan dekarbonisasi. Namun dengan inovasi dan investasi, hal ini dapat dilakukan,” kata Guterres.

Rencana Strategis Jangka Panjang ICAO yang baru menguraikan komitmennya untuk mencapai emisi karbon dioksida nol pada tahun 2050.

Sekretaris Jenderal memuji kepemimpinan ICAO yang menyelaraskan upayanya dengan Agenda 2030, memastikan bahwa semua negara mendapat manfaat dari kemajuan penerbangan berkelanjutan.

Penghilangan paksa masih menjadi kenyataan sehari-hari di KolombiaPenghilangan paksa masih menjadi kejadian sehari-hari di Kolombia, bukan sekadar warisan sejarah di masa lalu, menurut temuan yang dirilis pada hari Kamis oleh Komite Penghilangan Paksa PBB (CED) setelah misi dua minggu mereka di negara tersebut.

Temuan awal memberikan gambaran suram mengenai penghilangan paksa yang mencakup anak-anak, jurnalis, pemimpin sosial, dan migran.

Dengan perkiraan berkisar antara 98.000 hingga 200.000 orang hilang, cakupan pasti dari krisis ini masih belum jelas karena pencatatan yang terfragmentasi dan inefisiensi kelembagaan.

“Meskipun penghilangan paksa dimulai di Kolombia sekitar tahun 1940an, hal ini bukan sekedar kejahatan di masa lalu. Hal ini terus terjadi setiap hari di seluruh negeri dalam kondisi yang berbeda-beda,” delegasi tersebut melaporkan setelah mengunjungi enam kota dan bertemu dengan 80 pihak berwenang, termasuk Menteri Kehakiman dan Jaksa Agung.

Investigasi ini mengungkap sistem birokrasi yang membuat keluarga korban menghadapi tantangan dalam mencari keadilan.

‘Tidak ada akhir yang terlihat’ untuk penderitaanSalah satu korban mengatakan kepada penyelidik, “Kami tidak tahu ke mana harus mengadu. Kita terombang-ambing antar institusi, tidak ada akhir yang terlihat”.

Situasi ini semakin rumit dengan adanya tumpang tindih mandat di antara berbagai lembaga, dan para pejabat melaporkan bahwa upaya koordinasi sering kali hanya menghasilkan pertemuan tanpa akhir dan bukannya tindakan nyata. Satu proses pencarian mungkin memerlukan koordinasi dengan 60 otoritas nasional dan teritorial yang berbeda.

Komite menekankan bahwa tindakan segera diperlukan untuk menyederhanakan respons kelembagaan dan meningkatkan koordinasi. Mereka mencatat bahwa individu-individu yang terpinggirkan menghadapi hambatan tambahan dalam melaporkan penghilangan orang, khususnya di wilayah yang dikuasai kelompok bersenjata.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist