“Baik memberikan masukan, dongeng, cerita sebagai guyonan dan candaan. Karena itu bisa menjadi hiburan supaya anak-anak dan membuat cepat betah. Kalau anak-anak itu belum aktif atau pas jam kosong tidak ada kegiatan sama sekali, biasanya yang tidak betah itu menyendiri sampai nangis kepikiran rumah dan sebagainya,” paparnya.
Menurutnya, sebagai pengurus juga lebih ekstra untuk memahami karakter dari anak-anak. Jika karakter masing-masing anak ini pendiam dan tidak banyak bicara, pengurus harus bisa mengatasi lebih dekat.
Akan tetapi, bila terlalu dekat As’ad juga mengaku tidak baik, membuat santri akan hilang sopan santunnya. Sedangkan jika terlalu jauh juga akan menimbulkan kurangnya kasih sayang.
“Jadi anak ini kurang nutrisi hatinya, masukan nasehat atau petuah dari orang yang lebih dewasa. Itu juga butuh jadi yang jelas ekstraknya lebih ekstra di pendampingan menemani sebelum tidur,” ulasnya.