Artinya: “Jika dalam hal yang ingin kita lakukan dinilai baik menurut Allah, maka Allah akan memudahkan jalan dan memberi akhir yang baik pula. Sebaliknya, jika menurut Allah tidak baik maka kita akan dipersulit melakukannya. Dalam kondisi yang kedua ini hendaknya kita tidak menyesal sebab kita sulit meraihnya, karena pada dasarnya Allah telah memberi ganti yang lebih baik.” (Muhammad az-Zabidi, Ithafus Sadatil Muttaqin, 2016: juz III, hal. 776).
Demikianlah shalat istikharah yang bisa kita amalkan. Tentu, karena istikharah sebagai bentuk doa, maka kita juga tidak boleh mengabaikan usaha lahir. Pendek kata, usaha dan doa harus dilakukan secara bersamaan. Berdoa tanpa usaha sama saja bohong, sementara berusaha tanpa doa seolah sombong. Wallahu a’lam. (Hb)