Setelah Berhaji, Jemaah Bugis-Makassar Jalani Prosesi Adat Mappatoppo

Aulanews.Id. MAKKAH – Sejumlah jemaah haji asal Sulawesi Selatan diwisuda dengan upacara adat Mappatoppo di Hotel Tharawat Al Taqwa, Makkah Arab Saudi. Tradisi ini dilakukan dengan meletakkan peci atau sorban bagi jemaah laki-laki atau cipo-cipo kerudung bagi jemaah perempuan.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Arsyad Hidayat, menyebut tradisi Mappatoppo adalah tradisi Bugis-Makassar setelah mereka menyandang predikat ‘Haji’ bagi pria atau “Hajjah” bagi wanita.

“Meski Mappatoppo adalah upacara adat, namun pesan dan hikmahnya sangat bernilai agama. Jadi pesannya ada proses transformasi dari seseorang yang sebelumnya bukan haji menjadi seorang haji,” ucap Arsyad Hidayat.

Menurut Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama ini, ada kesesuaian dengan pesan haji mabrur. “Haji mabrur itu orang-orang mendapatkan predikat dari Allah SWT yang setelah proses haji itu banyak sekali perubahan-perubahan dalam perilaku hidupnya, akhlaknya, kebiasaan, juga kesehariannya,” imbuhnya.

Menurutnya peletakan peci atau cipo-cipo hanyalah simbol bahwa harus ada perubahan sekembalinya jemaah ke kampung halaman menjadi muslim yang lebih baik. “Perilaku yang dilakukan Bapak-Bapak dalam acara tersebut harus menjadi barometer dalam kebaikannya, silaturahminya, serta kebiasaannya melaksanakan salat berjamaah. Tentunya juga dalam berinfaq, kerja sosial, dan membantu orang yang dalam kesulitan. Itu saya kira pesan yang ingin disampaikan dalam acara Mappatoppo,” tegas Arsyad.(vin)

Sumber: antara.co.id

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist