Serangan rudal Ukraina menghantam kapal perang dan kapal pengintai Rusia, kata angkatan laut

Rusia mengkanibal kapal tersebut untuk diambil suku cadangnya bagi kapal pendarat lainnya, kata Pletenchuk.

Namun serangan Ukraina terhadap kapal pendarat besar menciptakan kekurangan dan memaksa angkatan laut Rusia mempersiapkan kapal tersebut untuk digunakan kembali selama setahun terakhir, katanya.

“Kapal itu telah melalui renovasi dan sedang dipersiapkan untuk digunakan melawan Ukraina, jadi sayangnya diambil keputusan untuk menyerang (kapal) ini,” katanya.

Dia menambahkan bahwa rudal anti-kapal Neptunus buatan Ukraina digunakan untuk serangan tersebut.

“Dari 13 (kapal pendarat besar), empat sudah hancur, empat sedang diperbaiki, dan lima dalam keadaan baik,” ujarnya.

Kapal perang Yamal dan Azov yang juga terkena serangan pada akhir pekan telah dibawa untuk diperbaiki, kata Pletenchuk.

Pertempuran di Laut Hitam penting bagi Ukraina, yang ingin mengamankan koridor ekspor penting untuk biji-bijian, logam, dan kargo lainnya ke pasar internasional meskipun ada upaya Rusia untuk menerapkan blokade laut secara de facto.

Ukraina menguasai beberapa ratus kilometer garis pantai Laut Hitam meskipun ada pendudukan Rusia di beberapa wilayah selatannya.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist