AulaNews.id – Serangan rudal Ukraina menghantam kapal pengintai angkatan laut Rusia dan kapal perang pendarat besar yang direbut Moskow dari Kyiv selama aneksasi semenanjung Krimea pada tahun 2014, kata angkatan laut Ukraina pada Selasa.
Dilansir dari Reuters pada 27 Maret 2024 Ukraina menyerang kapal-kapal tersebut saat menyerang Krimea pada akhir pekan, kata angkatan laut. Fakta serangan itu sudah diketahui, namun militer mengatakan serangan itu mengenai dua kapal perang lainnya, kapal pendarat besar Azov dan Yamal.
Angkatan Laut mengatakan kapal pendarat besar Konstantin Olshansky dihantam dengan rudal anti-kapal Neptunus, sehingga mengalami kerusakan yang masih dikaji oleh Kyiv.
“Saat ini, kapal tersebut tidak memiliki kemampuan tempur,” kata juru bicara angkatan laut Dmytro Pletenchuk di televisi nasional, seraya menambahkan bahwa kapal pengintai Ivan Khurs juga telah terkena serangan.
Belum ada komentar langsung dari Rusia.
Armada Laut Hitam Rusia, yang digunakan Moskow untuk memproyeksikan kekuatan ke Mediterania dan Timur Tengah sebelum perang, telah mengalami serangkaian pukulan ketika Ukraina berhasil menyerang kapal perang dan bahkan kapal selam yang dilengkapi drone dan rudal angkatan laut.
Awal bulan ini, Rusia mengkonfirmasi penunjukan kepala angkatan laut baru dalam apa yang dilihat di Ukraina sebagai pengakuan diam-diam atas keberhasilan serangan angkatan laut mereka meskipun Ukraina tidak memiliki kapal perang besar.
Konstantin Olshansky, yang saat itu merupakan kapal perang Ukraina, ditangkap oleh Rusia bersama dengan sebagian besar angkatan laut Ukraina pada tahun 2014 ketika pasukan Kremlin menguasai Krimea, pangkalan tradisional Armada Laut Hitam.
Rusia mengkanibal kapal tersebut untuk diambil suku cadangnya bagi kapal pendarat lainnya, kata Pletenchuk.
Namun serangan Ukraina terhadap kapal pendarat besar menciptakan kekurangan dan memaksa angkatan laut Rusia mempersiapkan kapal tersebut untuk digunakan kembali selama setahun terakhir, katanya.
“Kapal itu telah melalui renovasi dan sedang dipersiapkan untuk digunakan melawan Ukraina, jadi sayangnya diambil keputusan untuk menyerang (kapal) ini,” katanya.
Dia menambahkan bahwa rudal anti-kapal Neptunus buatan Ukraina digunakan untuk serangan tersebut.
“Dari 13 (kapal pendarat besar), empat sudah hancur, empat sedang diperbaiki, dan lima dalam keadaan baik,” ujarnya.
Kapal perang Yamal dan Azov yang juga terkena serangan pada akhir pekan telah dibawa untuk diperbaiki, kata Pletenchuk.