Search

Serangan Penuh Israel di Rafah Adalah Contoh Mimpi Buruk dari Hilangnya Kemanusiaan

Aulanews.id – AS minggu lalu menghentikan pengiriman bom untuk Israel karena khawatir Israel akan melancarkan operasi darat besar di Rafah, selatan Gaza, kata seorang pejabat senior administrasi.

Dikutip dari aljazeera.com, Pengiriman tersebut terdiri dari 1.800 bom berat 2.000lb (907kg) dan 1.700 bom 500lb, kata pejabat itu kepada CBS News, mitra media BBC di AS.

Israel belum “sepenuhnya menanggapi” kekhawatiran AS tentang kebutuhan kemanusiaan warga sipil di Rafah, kata pejabat itu.

 

Israel tidak memberikan komentar langsung.

Semalam, terjadi serangan udara Israel lebih lanjut di Jalur Gaza, beberapa jam setelah pasukan Israel didukung oleh tank mengambil alih perlintasan Rafah yang penting di perbatasan dengan Mesir.

Baca Juga:  Zelenskiy Mengunjungi Kharkiv Ketika Rusia Terus Menekan Wilayah Perbatasan

Pemboman Israel telah sangat intens di sekitar Rafah. Tim medis setempat mengatakan tujuh anggota satu keluarga tewas dalam satu serangan semalam.

Rafah telah menjadi titik masuk kunci untuk bantuan dan satu-satunya tempat keluar bagi orang-orang yang bisa melarikan diri sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas pada Oktober lalu.

Pada hari Senin, militer Israel memerintahkan puluhan ribu warga sipil untuk mulai mengungsikan bagian timur kota Rafah yang dekat, menjelang apa yang disebutnya sebagai operasi “terbatas” untuk mengeliminasi pejuang Hamas dan membongkar infrastruktur.

Sementara itu, upaya terus dilakukan untuk mencapai gencatan senjata, bersamaan dengan pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina. Di Kairo, delegasi dari Israel dan Hamas dijadwalkan untuk melanjutkan negosiasi melalui mediator.

Baca Juga:  Perubahan Cuaca Ekstrem di AS: Dari Gelombang Panas ke Salju dalam 24 Jam

“Posisi AS adalah bahwa Israel seharusnya tidak meluncurkan operasi darat besar di Rafah, di mana lebih dari satu juta orang mencari perlindungan tanpa tempat lain untuk pergi,” kata pejabat administrasi Gedung Putih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Aulanews.id – “Tim kami di lapangan sangat khawatir dengan laporan terbaru tentang meningkatnya kekerasan dan kehancuran yang terjadi di kota Buthidaung dan Maungdaw,” kata Juru Bicara PBB Stéphane Dujarric, saat...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist