Serangan Israel Semakin Parah, Palestina Mulai Evakuasi Warga Sipil ke Mesir

 

MENUNGGU DI PERBATASAN

Sumber keamanan Mesir sebelumnya mengatakan bahwa sekitar 500 orang yang memiliki paspor asing akan melewati penyeberangan Rafah pada hari Rabu (1/11/2023). Sekitar 200 orang menunggu di sisi perbatasan Palestina.

 

Sumber kedua mengatakan tidak semua orang diperkirakan bisa dievakuasi pada hari Rabu (1/11/2023) dan tidak ada batas waktu berapa lama penyeberangan akan tetap dibuka.

 

Seorang pejabat Barat mengatakan daftar orang-orang dengan paspor asing yang dapat meninggalkan Gaza telah disepakati antara Israel dan Mesir. Seorang pejabat Israel membenarkan bahwa Israel berkoordinasi dengan Mesir untuk keluar dari sana.

 

Mesir telah menyiapkan rumah sakit lapangan di Sheikh Zuweid, kata sumber medis. Ambulans sudah menunggu di Rafah.

 

Sumber pertama mengatakan kesepakatan itu tidak terkait dengan isu-isu lain, seperti pembebasan sekitar 240 sandera yang ditahan oleh Hamas atau “jeda kemanusiaan” dalam pertempuran yang diserukan oleh banyak negara tetapi ditolak oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

 

Indonesia mengatakan pihaknya berusaha mengeluarkan 10 warga negaranya tetapi 3 di antaranya yang merupakan sukarelawan di rumah sakit yang dikelola Indonesia, memutuskan untuk tetap tinggal. Filipina, Yordania dan Italia juga berharap bisa membawa warganya keluar pada hari tersebut.

 

Menurut Israel, serangan Hamas di Israel selatan pada Sabtu (7/10/2023) yang memicu permusuhan dan menewaskan sekitar 300 tentara serta 1.100 warga sipil.

 

Sedangkan menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 8.796 warga Palestina termasuk 3.648 anak-anak telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak saat itu.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist