Serangan Israel Semakin Parah, Palestina Mulai Evakuasi Warga Sipil ke Mesir

 

Sumber pertama mengatakan kesepakatan itu tidak terkait dengan isu-isu lain, seperti pembebasan sekitar 240 sandera yang ditahan oleh Hamas atau “jeda kemanusiaan” dalam pertempuran yang diserukan oleh banyak negara tetapi ditolak oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

 

Indonesia mengatakan pihaknya berusaha mengeluarkan 10 warga negaranya tetapi 3 di antaranya yang merupakan sukarelawan di rumah sakit yang dikelola Indonesia, memutuskan untuk tetap tinggal. Filipina, Yordania dan Italia juga berharap bisa membawa warganya keluar pada hari tersebut.

 

Menurut Israel, serangan Hamas di Israel selatan pada Sabtu (7/10/2023) yang memicu permusuhan dan menewaskan sekitar 300 tentara serta 1.100 warga sipil.

 

Sedangkan menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 8.796 warga Palestina termasuk 3.648 anak-anak telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak saat itu.

 

SERANGAN DI CAMP PENGUNGSI

Pada hari Selasa (30/10/2023), serangan udara Israel menewaskan sekitar 50 orang dan melukai 150 orang di Jabalia, daerah tersebut merupakan kamp pengungsi terbesar di Gaza, kata pejabat kesehatan Palestina.

 

Militer Israel mengatakan serangan itu telah membunuh Ibrahim Biari, seorang komandan Hamas yang dianggap penting dalam mengorganisir serangan yang terjadi pada Sabtu (7/10/2023), serta puluhan militan Hamas lainnya.

 

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mengatakan dia terkejut dengan tingginya jumlah korban di Jabalia dan dia mendesak semua pihak untuk menghormati aturan perang.

 

Josep Borrell mengatakan Israel mempunyai hak untuk membela diri tetapi “hukum perang dan kemanusiaan harus selalu berlaku”.

 

Uni Eropa pekan lalu menyerukan penghentian pemboman Israel dan serangan roket Hamas untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui koridor yang aman.

 

“Dengan berlalunya hari, ketika situasi menjadi semakin mengerikan, hal ini menjadi lebih mendesak dari sebelumnya,” kata Borrell.

 

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan bahwa sandera Israel yang ditahan di Gaza juga mengalami “kematian dan kehancuran” yang sama seperti yang dihadapi warga Palestina.

 

Sebelas tentara Israel juga tewas dalam pertempuran pada hari Selasa (31/10/2023), kata militer Israel, hal ini merupakan kerugian terbesar dalam satu hari sejak serangan awal.

 

Netanyahu berduka atas banyaknya korban militer dan memperingatkan bahwa perang akan berlangsung lama.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist