Aulanews.id – Berdasarkan kesepakatan yang dimediasi Qatar, kini kelompok pertama warga sipil mulai dievakuasi dari Gaza menuju ke Mesir pada Rabu (1/11/2023). Sementara itu, pasukan Israel masih membombardir daerah Palestina dari darat, laut, dan udara guna melancarkan serangan terhadap militan Hamas.
Dilansir dari reuters.com pada Rabu (1/11/2023) waktu setempat, para pengungsi yang terjebak di Gaza sejak dimulainya perang lebih dari tiga minggu lalu, diangkut dengan ambulans melalui perbatasan Rafah. Sebuah sumber di perbatasan mengatakan mereka sedang menjalani pemeriksaan keamanan di perbatasan Mesir.
Berdasarkan kesepakatan yang dicapai antara Mesir, Israel dan Hamas, sejumlah warga negara asing dan orang-orang yang terluka parah akan diizinkan meninggalkan wilayah yang terkepung.
Meskipun ada terobosan dalam bidang kemanusiaan, pesawat perang Israel, kapal angkatan laut dan artileri menyerang Gaza sepanjang malam, menimbulkan lebih banyak korban jiwa di kalangan penduduk sipil, kata warga Palestina.
Rumah sakit kesulitan untuk mengatasi kekurangan bahan bakar dan terpaksa mengalami penutupan.
Israel mengirimkan pasukannya ke Gaza yang dikuasai Hamas setelah berminggu-minggu serangan udara dan artileri sebagai pembalasan atas serangan mematikan yang dilakukan kelompok Islam tersebut di Israel selatan pada Sabtu (7/10/2023).
Israel telah berjanji untuk memusnahkan Hamas. Namun banyaknya korban warga sipil di Gaza dan kondisi kemanusiaan yang menyedihkan telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia karena kekurangan makanan, bahan bakar, air minum dan obat-obatan.