Iran melancarkan serangan langsung terhadap Israel dengan ratusan pesawat tak berawak dan rudal pada bulan April sebagai tanggapan atas pemboman Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus.
Pertahanan udara Israel dan AS di wilayah tersebut membantu menembak jatuh sebagian besar proyektil, meminimalkan kerusakan akibat serangan.
Hizbullah melancarkan serangannya sendiri terhadap Israel pada tanggal 25 Agustus, menanggapi terbunuhnya salah satu komandan utamanya dalam serangan udara Israel di Beirut yang juga menewaskan beberapa warga sipil.
Israel mengatakan pihaknya menggagalkan operasi itu dengan serangan pendahuluan, tetapi kelompok Lebanon yang bersekutu dengan Iran mengatakan pihaknya berhasil menyerang situs intelijen militer Israel di dekat Tel Aviv.
Permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel terus berlanjut hampir setiap hari. Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan lokasi militer di Israel utara dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Suriah untuk mendukung warga Palestina di Gaza, tempat serangan Israel yang sedang berlangsung telah menewaskan lebih dari 40.900 orang.
Kelompok Lebanon telah berjanji untuk melanjutkan operasi militernya sampai perang di Gaza berakhir, sementara pejabat Israel telah berjanji untuk mengusir Hizbullah dari perbatasan negara itu, termasuk dengan perang habis-habisan jika perlu.