Aulanews.id – Sekitar 50 kendaraan lapis baja dan buldoser kelas militer milik Israel menyerang Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin, Tepi Barat, Palestina, Senin (30/10/2023) dini hari.
Al Jazeera melaporkan serangan militer Israel ini “berskala besar”.
Wartawan Al Jazeera di lokasi juga melihat rombongan kendaraan militer Israel itu menuju RS Ibnu Sina. Beberapa video memperlihatkan bentrokan terjadi di sekitar rumah sakit tersebut.
Ada laporan pasukan militer Israel mengepung rumah sakit tersebut. Menurut dokter yang diwawancarai Al Jazeera, 1 orang tewas dan 3 orang terluka dalam bentrokan tersebut.
Jenin, Tepi Barat, juga telah menjadi sasaran serangan militer Israel sejak serangan dadakan dan penyanderaan oleh Hamas berlangsung pada 7 Oktober lalu. Serangan Hamas itu memicu peperangan dengan Israel yang terus meningkat hingga hari ini.
Serbuan Israel di Tepi Barat ini terjadi ketika eskalasi bentrokan antara kelompok Hamas dan pasukan Israel terus meningkat di Jalur Gaza.
Pada Minggu (29/10/2023), kelompok Hamas mengatakan bahwa para milisinya terlibat “pertempuran sengit” dengan militer Israel di Gaza.
Pasukan Israel bahkan dilaporkan melancarkan serangkaian serangan udara yang menghantam area sekitar Rumah Sakit Al Quds, rumah sakit kedua terbesar di Gaza.
Pertempuran tersebut terjadi saat Israel mengultimatum akan meningkatkan gempuran darat ke Gaza hingga rencana invasi darat ke wilayah itu.
Israel bahkan terus menggempur Gaza di tengah rencananya melancarkan invasi jalur darat ke wilayah Palestina yang dikuasai Hamas tersebut.
Dikutip Associated Press (AP), per Minggu (29/10/2023), jumlah korban tewas akibat gempuran Israel ke Gaza Palestina mencapai 8.005 orang dan melukai lebih dari 20.200 orang lainnya. Sebagian besar korban tewas di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina sejak perang pecah juga bertambah menjadi 116 orang dan 2.000 orang lainnya terluka.
Di sisi lain, jumlah korban tewas dari pihak Israel menjadi 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya terluka.
Kondisi diperparah lantaran Israel memblokade total akses kemanusiaan ke Jalur Gaza hingga krisis kemanusiaan di wilayah itu semakin parah.
Ribuan warga Gaza bahkan sempat merangsek memasuki gudang bahan makanan milik PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) untuk berebut mengambil bahan-bahan kebutuhan pokok.
UNRWA mengatakan, ribuan masyarakat Gaza itu masuk ke gudang pusat distribusi bantuan. Barang-barang yang menjadi rebutan demi bisa bertahan hidup antara lain tepung hingga bahan pokok lain.