Serangan Israel di Beirut Tewaskan 14 Orang, Termasuk Komandan Senior Hizbullah

“Kami telah menghubungi mereka, dan kami akan menghubungi siapa pun yang mengancam keamanan warga Israel.”

Militer Israel melaporkan sirene peringatan di Israel utara setelah serangan Beirut, dan media Israel melaporkan tembakan roket besar-besaran di sana.
Hizbullah mengatakan pihaknya dua kali menembakkan roket Katyusha ke apa yang digambarkannya sebagai markas besar intelijen utama di Israel utara “yang bertanggung jawab atas pembunuhan”.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan, dia tidak mengetahui adanya pemberitahuan dari Israel kepada Amerika Serikat sebelum serangan Beirut. Ia menambahkan, warga Amerika sangat didesak untuk tidak bepergian ke Lebanon, atau meninggalkan negara itu jika mereka berada di sana.

Namun ia menambahkan bahwa, “perang bukanlah sesuatu yang tak terelakkan … dan kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk mencegahnya.”
Konflik saat ini antara Israel dan Hizbullah, yang dipicu oleh perang Gaza, telah meningkat secara signifikan minggu ini.

Pada Kamis malam, militer Israel melakukan serangan udara paling intensif di Lebanon selatan sejak konflik meletus hampir setahun lalu.
Konflik antara Israel dan Hizbullah merupakan yang terburuk sejak mereka berperang pada tahun 2006. Puluhan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di kedua sisi perbatasan.

Meskipun konflik sebagian besar telah terkendali di wilayah perbatasan atau di dekatnya, eskalasi minggu ini telah meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik dapat meluas dan semakin intensif.

Sumber : Reuters

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist