Aulanews.id, Rusia – Berdasarkan laporan intelijen Inggris, serangan drone Ukraina pada akhir pekan kemungkinan besar telah menghancurkan sebuah pesawat pengebom supersonik jarak jauh TU-22M3 berkemampuan nuklir milik Rusia.
Kyiv, yang pada Senin, mengklaim telah menyerang lapangan udara militer Rusia lainnya, mengatakan Rusia telah menggunakan TU-22M3 untuk membom sasaran di seluruh Ukraina dengan amunisi konvensional. Pakar militer Barat percaya Rusia memiliki sekitar 60 pesawat bomber jenis itu.
Penghancuran pesawat tersebut menggarisbawahi kerentenan armada Rusia yang terdiri dari pesawat pengebom jarak jauh tua namun mematikan.
Menurut citra satelit yang ditinjau oleh Reuters, serangan itu mendorong Rusia untuk merelokasi pesawat lain dari jenis sama dari lapangan terbang ke pangkalan alternatif yang lebih jauh dari Ukraina.
Laporan media yang belum dikonfirmasi mengatakan mereka telah diterbangkan ke pangkalan di Rusia utara.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan pada hari Sabtu di salah satu lapangan terbang militernya di wilayah Novgorod dilakukan oleh pesawat tak berawak Ukraina dan satu pesawat telah rusak. Namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Gambar satelit yang diambil dua hari setelah serangan pada 21 Agustus dari lapangan terbang yang sama menunjukkan sepetak tanah terbakar dan dilihat dari bentuknya, tampak seperti sisa-sisa pesawat di landasan di mana gambar dari situs yang sama pada 8 Agustus menunjukkan sebuah pesawat militer.
Tidak ada komentar langsung dari Ukraina, yang jarang mengambil tanggung jawab publik atas serangan semacam itu, meskipun mengatakan akan melakukan apa saja untuk menurunkan aset militer Rusia.