Dalam hal mengasah taktik dan strategi, permainan airsoft merujuk suatu pada strategi dan tata letak yang digunakan oleh tim yang akan bermain atau bertanding. Beberapa pola itu diantaranya sebagai berikut:
Deathmatch. Dalam hal ini tim berusaha untuk mengeliminasi semua anggota tim lawan. Dengan demikian pemenangnya adalah tim yang berhasil mengalahkan semua pemain lawan. Berikutnya ada Capture the Flag (CTF). Strategi permainan ini adalah tim berusaha mencuri bendera lawan dan membawanya ke area sendiri sambil melindungi bendera mereka sendiri.
Ada lagi strategi Team Deathmatch. Mirip dengan Deathmatch, tetapi dengan tim-tim yang berlawanan. Adapun tujuannya adalah untuk mengeliminasi semua anggota tim lawan. Strategi lainnya dalam permainan airsoft adalah King of the Hill, yaitu tim berusaha menguasai dan mempertahankan posisi tertentu di area tertentu selama periode waktu tertentu. Terakhir ada Ambush. Dalam hal ini tim menggunakan taktik mendadak untuk menyerang tim lawan saat mereka tidak menduga sebelumnya.
Dengan demikian setiap pola yang akan digunakan memerlukan komunikasi yang baik, rencana yang matang, serta koordinasi dalam tim agar berhasil. Pemahaman tentang medan dan lingkungan permainan juga sangat penting untuk diperhatikan untuk menentukan strategi yang dipilih.
Sensasi permainan airsoft tentu harus dikompensasi dengan sejumlah biaya, serta hal yang harus diwaspadai saat bermain. Dalam hal biaya, peralatan dan perlengkapan airsoft boleh dibilang cukup mahal. Satu senjata airsoft harganya bisa jutaan. Tetapi pada wahana permainan, mereka menyewakan dengan batasan kapasitas pelurunya. Di Dreamfield Tactical ini misalnya biasa sewa senapan airsoft gun dengan 50 butir peluru, 50 ribu rupiah.
Permainan airsoft harus aman, oleh sebab itu para pemain biasanya menggunakan kacamata khusus. Selain itu agar meminimalkan resiko, pihak berwajib telah membuat regulasi untuk permainan ini. Misalnya minimal usia diatas 12 tahun dan harus ada bimbingan orang tua atau pelatih.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut kita dapat mengantisipasi sekaligus dapat secara aman dan enjoy menikmati permainan ini. Meskipun belum ada angka pasti, airsoft telah berkembang pesat di Indonesia sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996. Hal ini tentu sangat jauh jika dibandingkan dengan orang yang telah kerasukan atau kecanduan game online.
Data pada tahun 2022 remaja di Indonesia sedikitnya telah kecanduan game online sebesar 73,7 %. Dengan demikian olahraga fisik seperti bermain airsoft cocok bagi pemuda yang ingin bercita-cita menempuh karier di dunia militer baik menjadi tentara atau kepolisian. Tetapi saya kira juga tidak apa-apa hanya untuk menghalau kebosanan, daripada mager dirumah.