Oleh: Najmy Mubarak *
Aulanews.id – Airsoft Gun merupakan replika senjata api yang digunakan untuk bermain airsoft, yaitu aktivitas rekreasi yang mengadaptasi pertempuran militer. Permainan airsoft di Indonesia tidak dilarang, tetapi ada kaidah yang harus dipatuhi. Berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012, airsoft gun hanya boleh digunakan untuk kepentingan olahraga menembak rekreasi dan harus digunakan di lokasi pertandingan atau latihan yang ditentukan.
Airsoft gun memang memiliki bentuk yang mirip dengan senjata asli sehingga kerap disalah gunakan oleh oknum atau orang yang tidak bertanggungjawab. Namun sistem kerja dan kecepatan pelurunya berbeda. Peluru airsoft gun terbuat dari plastik dan biasanya berdiameter 6 mm atau 8 mm. Disebut BB (Ball Bearing) Pellets, yang dirancang untuk meniru ukuran dan berat peluru sungguhan, tetapi jauh lebih aman karena bahannya terbuat dari plastik.
Untuk menghalau kebosanan serta agar tidak terlalu kecanduan dengan media online, saya tempo hari bermain airsoft di Dreamfield Tactical, di wahana permainan di salah satu Mall di kawasan Jalan Tidar Surabaya. Ditempat ini ditawarkan berbagai jenis airsoft gun, termasuk AEG (Automatic Electric Guns). Suatu jenis senapan listrik yang cukup populer dan mudah digunakan di permainan airsoft.
Selain itu ada GBB (Gas Blowback) yang menggunakan gas untuk memberikan pengalaman tembak yang lebih realistis. Ada juga Spring Guns. Ini adalah senapan yang memerlukan penarikan kembali setiap kali akan menembak. Yang pasti setiap jenis memiliki keunggulan dan fitur yang berbeda, tergantung pada gaya bermain yang digunakan.
Bermain airsoft memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Beberapa kelebihan, misalnya: pertama, melatih keterampilan dalam tim. Dengan permainan ini akan mampu meningkatkan kerja sama dan komunikasi antar anggota tim. Personil lain dapat memberi rambu-rambu atau arahan agar potensi sasaran dapat dengan tepat tercapai.
Kedua, melatih kesehatan fisik. Dengan kegiatan ini akan melibatkan banyak gerakan dan bisa menjadi latihan yang baik. Hal ini dapat mengurangi fenomena mager atau malas gerak yang sekarang banyak dialami anak muda atau bahkan semua kalangan usia yang kecanduan gadget.
Ketiga, berlatih mengasah taktik dan strategi. Dengan mengasah kemampuan berpikir strategis dan merencanakan titik sasaran tembak, maka akan membentuk alur penyelesaian tugas atau tarjet pekerjaan. Keempat. Sosialisasi. Dengan adanya komunitas airsoft akan ada kesempatan untuk bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang baru yang memiliki minat yang sama.
Dalam hal mengasah taktik dan strategi, permainan airsoft merujuk suatu pada strategi dan tata letak yang digunakan oleh tim yang akan bermain atau bertanding. Beberapa pola itu diantaranya sebagai berikut:
Deathmatch. Dalam hal ini tim berusaha untuk mengeliminasi semua anggota tim lawan. Dengan demikian pemenangnya adalah tim yang berhasil mengalahkan semua pemain lawan. Berikutnya ada Capture the Flag (CTF). Strategi permainan ini adalah tim berusaha mencuri bendera lawan dan membawanya ke area sendiri sambil melindungi bendera mereka sendiri.
Ada lagi strategi Team Deathmatch. Mirip dengan Deathmatch, tetapi dengan tim-tim yang berlawanan. Adapun tujuannya adalah untuk mengeliminasi semua anggota tim lawan. Strategi lainnya dalam permainan airsoft adalah King of the Hill, yaitu tim berusaha menguasai dan mempertahankan posisi tertentu di area tertentu selama periode waktu tertentu. Terakhir ada Ambush. Dalam hal ini tim menggunakan taktik mendadak untuk menyerang tim lawan saat mereka tidak menduga sebelumnya.
Dengan demikian setiap pola yang akan digunakan memerlukan komunikasi yang baik, rencana yang matang, serta koordinasi dalam tim agar berhasil. Pemahaman tentang medan dan lingkungan permainan juga sangat penting untuk diperhatikan untuk menentukan strategi yang dipilih.
Sensasi permainan airsoft tentu harus dikompensasi dengan sejumlah biaya, serta hal yang harus diwaspadai saat bermain. Dalam hal biaya, peralatan dan perlengkapan airsoft boleh dibilang cukup mahal. Satu senjata airsoft harganya bisa jutaan. Tetapi pada wahana permainan, mereka menyewakan dengan batasan kapasitas pelurunya. Di Dreamfield Tactical ini misalnya biasa sewa senapan airsoft gun dengan 50 butir peluru, 50 ribu rupiah.
Permainan airsoft harus aman, oleh sebab itu para pemain biasanya menggunakan kacamata khusus. Selain itu agar meminimalkan resiko, pihak berwajib telah membuat regulasi untuk permainan ini. Misalnya minimal usia diatas 12 tahun dan harus ada bimbingan orang tua atau pelatih.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut kita dapat mengantisipasi sekaligus dapat secara aman dan enjoy menikmati permainan ini. Meskipun belum ada angka pasti, airsoft telah berkembang pesat di Indonesia sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996. Hal ini tentu sangat jauh jika dibandingkan dengan orang yang telah kerasukan atau kecanduan game online.
Data pada tahun 2022 remaja di Indonesia sedikitnya telah kecanduan game online sebesar 73,7 %. Dengan demikian olahraga fisik seperti bermain airsoft cocok bagi pemuda yang ingin bercita-cita menempuh karier di dunia militer baik menjadi tentara atau kepolisian. Tetapi saya kira juga tidak apa-apa hanya untuk menghalau kebosanan, daripada mager dirumah.