Seni dalam Diplomasi Nasi Goreng: Membangun Hubungan Melalui Rasa

Diskusi mengenai Nasi Goreng Suna Cekuh tidak hanya sebatas resep, tetapi juga menyentuh aspek sejarah dan budaya yang melingkupinya. Elly dan Tony berbicara panjang lebar tentang keunikan beras Bali yang digunakan dalam hidangan ini dan bagaimana proses Balinisasi telah memengaruhi keunikan kuliner Bali. Diskusi ini juga mengangkat bagaimana hilangnya hidangan tradisional seperti Nasi Goreng Suna Cekuh dapat berdampak pada identitas budaya suatu daerah dan hubungan antar negara, khususnya antara Singapura dan Indonesia.

Sesi ini dihadiri oleh berbagai tamu undangan dari kalangan seniman, akademisi, dan diplomat yang tertarik dengan tema diplomasi budaya. Meskipun acara ini bersifat tertutup dan hanya untuk undangan, antusiasme dari para peserta sangat tinggi. Mereka tidak hanya menikmati hidangan, tetapi juga terlibat aktif dalam diskusi yang membahas dampak dari hilangnya warisan kuliner terhadap hubungan internasional. Mary, warga Singapura yang beberapa kali mengunjungi Indonesia, dan juga Bali menyatakan ”Saya sangat menyukai mencicipi masakan lokal Indonesia di warung daripada din restauran, karena lebih otentik”

Baca Juga:  Kantor hak asasi manusia PBB menyuarakan keprihatinan menjelang pemilu di Pakistan

Proyek *Diplomasi Nasi Goreng* ini menggambarkan bagaimana makanan dapat menjadi alat yang efektif untuk mempererat hubungan antar komunitas dan negara. Dengan melibatkan berbagai elemen budaya, seperti tari dan batik, proyek ini juga menunjukkan bahwa diplomasi tidak harus selalu formal dan kaku. Kadang-kadang, sebuah piring nasi goreng dapat membuka jalan untuk dialog yang lebih dalam dan berarti.

Satrya Wibawa, atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura menyatakan dukungannya atas acara ini untuk digelar secara berkala. Karena, menurutnya, “nasi gorang bukan hanya tentang menikmati hidangan yang lezat, tetapi juga tentang memahami dan menghargai perbedaan budaya. Dia juga sependapat bahwa gastro-diplomasi yang menjembatani people to people connection akan lebih mendapat kesan mendalam. “Seluruh dunia mengenal Indonesia dari rendang dan sate. Kita juga punya banyak kekayaan gastro yang dapat menjadi representasi Indonesiia di mata dunia,” Tambahnya.

Jakarta – Setelah upacara Penganugerahan Brevet Kehormatan Hiu Kencana, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menyaksikan penganugerahan Tanda Kehormatan Samkarya Nugraha......

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist