AulaNews.id – KOTA GAZA: Sebuah badan amal Amerika Serikat mengatakan pada Sabtu (16 Maret) bahwa timnya di Jalur Gaza yang dilanda perang telah selesai menurunkan kiriman bantuan maritim pertama yang mencapai wilayah yang terkepung.
“Semua kargo telah diturunkan dan siap untuk didistribusikan di Gaza,” kata World Central Kitchen dalam sebuah pernyataan, seraya mencatat bahwa bantuan tersebut berupa “hampir 200 ton makanan”.
Dilansir dari berita Channel News Asia yang diterbitkan pada 16 Maret 2024, kelompok ini sedang mempersiapkan kapal kedua yang berisi 240 ton makanan untuk berlayar dari Siprus, titik awal rute bantuan maritim baru melintasi Mediterania timur.
Upaya kemanusiaan ini dimaksudkan untuk mengurangi kekurangan pangan yang memicu peringatan kelaparan PBB di Gaza dari PBB dan pekerja bantuan.
“Pengiriman tersebut mencakup palet-palet barang kaleng dan produk dalam jumlah besar termasuk kacang, wortel, tuna kaleng, kacang Arab, jagung kaleng, beras parboiled, tepung, minyak, dan garam,” kata World Central Kitchen.
Pengiriman kedua juga akan mencakup forklift dan crane untuk membantu pengiriman, tambahnya.
Kelompok kemanusiaan tersebut mengatakan, “tidak ada informasi yang dapat dirilis mengenai kapan kapal kedua kami dan awak kapal dapat berangkat”.
Militer Israel pada hari Jumat mengkonfirmasi kapal pertama, yang dioperasikan oleh badan amal Spanyol, Open Arms, telah tiba dan mengatakan tentara telah dikerahkan untuk mengamankan daerah tersebut dan melakukan pemeriksaan keamanan.
Militer juga mengatakan pengiriman bantuan kemanusiaan melalui laut bukan merupakan pelanggaran terhadap blokade maritim Gaza yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, yang telah dikuasai Hamas sejak tahun 2007.
World Central Kitchen harus membangun dermaga di barat daya Kota Gaza untuk menyalurkan bantuan.
Perang di Gaza dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.
Kampanye militer balasan Israel untuk menghancurkan Hamas telah menewaskan sedikitnya 31.490 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Ketika pemeriksaan keamanan Israel yang rumit dan hambatan logistik memperlambat pengiriman bantuan darat ke Gaza, banyak negara telah mencari alternatif lain termasuk pengiriman bantuan melalui udara dan koridor maritim baru.