Kiai Yusuf menjelaskan, perjalanan para tokoh pendahulu dapat dituangkan dalam bentuk tulisan. Sehingga masa depan generasi dapat mengikuti manakib pendahulu serta meneruskan perjuangan. “Kami berharap bahwa LTNNU menjadi ujung tombak keberadaan pemikiran yang saat ini sering kali dihadapkan kesulitan-kesuliran atas pergolakan pemikiran global,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek, Totok Rudijanto menuturkan, atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek mendukung adanya launching buku dan silaturrahim ulama umara’ ini.
Menurutnya, launching buku ini sangat erat sekali dengan Dinas Pendidikan Olahraga Trenggek. Ada beberapa seperti program guru penggerak, sekolah penggerak yang bisa disinkronisasi dengan LTNNU Trenggalek. “Kami mohon betul kolaborasinya. Apa yang telah dilauchung bisa dikembangkan. Bisa diberikan ke siswa-siswi, santri-santri kita. Sehingga kita mengenal siapa sih Mbah Mubin, Gus Loh itu utamanya tokoh NU,” tutup Totok.
Turut hadir dalam acara tersebut Forkopimda Trenggalek, Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino, Dandim 0806/Trenggalek, Letkol Kav Peddy Adi Prasetyo. Serta beberapa masyayikh, pengurus perwakilan dari pondok pesantren se-Trenggalek. (Vin)