“Pembatas pohon palem tidak sepenuhnya mencegah angin menggerakkan pasir menuju daratan yang ingin Anda lindungi,” kata Mona Dawalbeit, “tetapi hal ini memperlambat kecepatan dan mengubah aliran pasir sepenuhnya.”
Terdapat manfaat tambahan bagi lingkungan dari penggunaan daun palem karena biasanya daun tersebut dibakar sebagai limbah, sehingga melepaskan gas karbon dioksida berbahaya yang memicu perubahan iklim.
Daun palem dikumpulkan dan digunakan kembali sebagai pembatas pasir.
FAO juga melakukan uji coba stasiun cuaca berdasarkan standar global yang menyediakan data mengenai ilmu pergerakan pasir yang rumit.
Tindakan pencegahanDengan menganalisis ‘suspensi endapan’ butiran pasir (partikel-partikel tersuspensi di udara dan tertiup angin melintasi daratan), ‘saltasi’ (partikel-partikel lebih kecil yang tertiup secara melompat-lompat melintasi permukaan) dan ‘permukaan merayap’ (partikel-partikel yang terguling di atas tanah) volume dan arah perambahan pasir dapat diprediksi bersamaan dengan faktor iklim lainnya seperti kecepatan dan arah angin, kelembaban dan suhu.
Tindakan pencegahan dapat ditargetkan pada lokasi tertentu dimana pasir cenderung berpindah ke lahan pertanian yang berharga dan mengikis lapisan tanah atas.
Stasiun meteorologi yang didukung FAO mengukur pergerakan pasir.
FAO berkolaborasi dengan Green Environment Society di Al Ahsa untuk menerapkan penghalang pasir yang bertujuan melindungi Taman Nasional Al Ahsa, sebuah entitas yang dikelola pemerintah.
Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara lembaga pemerintah dan masyarakat lokal sambil meningkatkan kapasitas LSM untuk membangun penghalang pasir dengan menggunakan daun palem.
Keterlibatan komunitas “Pendekatan ini tidak hanya menjamin keberlanjutan lokal,” kata Mona Dawelbait dari FAO “tetapi juga mendorong keterlibatan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan”.
“Di Arab Saudi dan Al Ahsa khususnya, terdapat kekhawatiran mengenai degradasi lahan dan hilangnya lahan produktif,” tambahnya, “tetapi bersama-sama kita dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang.”
Perubahan iklim berkontribusi terhadap peningkatan pergerakan pasir di Arab Saudi.
“Saya telah bekerja dengan komunitas gurun selama 20 tahun. Mereka adalah orang-orang yang tangguh dan memiliki semangat yang kuat dan saya percaya, angin perubahan dalam menahan hilangnya lahan akan terus berlanjut setelah intervensi FAO ini.”