Aulanews.id – Sebanyak 82 siswa SDN 3 Temon, Kecamatan Ngrayun terpaksa bergantian masuk sekolah. Karena, kelas 3,4 dan 5 ruangannya ambrol pasca terkena material longsor pada hari Jumat (3/12) lalu.
Kepala Sekolah SDN 3 Temon, Sucipto menerangkan jika saat kejadian semua siswa sudah pulang sekolah. Sementara beberapa guru usai salat Jumat dan berada di ruang kantor.
“Tiba-tiba terdengar suara keras, saat dilihat ternyata tiga ruang kelas ambrol,” tutur Sucipto kepada wartawan, Kamis (9/12/2021).
Sucipto menerangkan beruntung saat kejadian tidak ada korban jiwa dan Seluruh siswa saat itu sedang mengadakan ujian semester, Sehingga mereka pulang lebih awal.
“Anak-anak pulang jam 10.00 WIB, karena ada ulangan,” terang Sucipto.
Ke depan, lanjut Sucipto, pihaknya akan memberlakukan sif untuk sistem pembelajaran dan mengantisipasi kekurangan ruangan.
“Sistem pembelajaran disif dua kali, kelas 1,2,3 masuk pagi. Kelas 4,5,6 masuk siang,” imbuh Sucipto.
Selain itu juga, Sucipto bakal meminjam sebagian rumah warga yang dekat dengan lokasi sekolah demi keamanan.
“Ke depan meminjamkan rumah warga,” tandas Sucipto.
Sementara, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan jika sekolah tersebut tidak perlu relokasi. Hanya saja butuh pengecoran untuk dinding bekas longsoran.
“Akan dibenahi tapi tidak direlokasi. Tanah masih layak. Hanya saja yang ambrol (tanah) dicor,” tandas Giri.
Meski kondisi saat ini darurat, Giri menyarankan jika proses pembelajaran bisa menggunakan kantor guru. Tujuannya, untuk mengurangi resiko.
“Meski tidak nyaman sekarang, karena darurat bisa memakai kantor untuk proses belajar mengajar,” pungkas Giri.
dilansir dari detiknews.com