Aulanews.id – Lonjakan kasus Covid-19 kian tinggi di Surabaya. Khususnya pada klaster sekolah. Misalnya, yang terjadi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Surabaya dengan ditemukannya 63 siswa positif Covid-19.
Kasus pertama diketahui atas laporan satu siswa yang positif Covid-19 pada Kamis (27/1). Kemudian, Kepala MAN Surabaya Fathurrahman langsung melaporkannya ke tim Satgas Covid-19 Kecamatan Rungkut untuk segera dilakukan tracing dan testing di madrasahnya.
’’Jumat (28/1) kami langsung mengadakan tes PCR (polymerase chain reaction) langsung dari puskesmas setempat,” katanya kepada Jawa Pos, Selasa (1/2).
Tracing dilakukan di satu kelas yang menjadi kontak erat siswa, termasuk guru. Hasilnya, ada 17 orang yang positif Covid-19. Enam siswa langsung dirawat di asrama haji untuk karantina. Sisanya menjalani karantina di rumah masing-masing.
’’Kondisi siswa baik. Hanya mengalami gejala ringan. Misalnya, demam dan flu/pilek,” imbuhnya.Fathurrahman menuturkan, laporan terbaru, enam siswa yang dikarantina di asrama haji sudah dinyatakan negatif Covid-19 dan telah pulang ke rumah pada Minggu (30/1) sore.
’’Untuk siswa yang karantina di rumah, kami belum mendapatkan laporan dari orang tua. Nanti kami update perkembangannya,” katanya.
Sementara itu, pembelajaran tatap muka (PTM) di MAN Surabaya langsung dihentikan sejak kasus pertama muncul. Pembelajaran diganti dengan daring per Senin (31/1). Rencananya, PTM dihentikan hingga seminggu ke depan.
’’Sepertinya, penghentian PTM diperpanjang hingga dua minggu ke depan. Saya masih berkoordinasi dengan tim Covid-19 setempat,” ujarnya.
Fathurrahman menambahkan, Covid-19 menjadi salah satu tantangan dalam menggelar PTM. Meski begitu, madrasah yang dipimpinnya sudah melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Termasuk langkah cepat ketika ditemukan satu kasus agar tidak memperluas persebaran virus.
’’Kami belum tahu, siswa pertama yang positif terpapar dari mana. Meski begitu, tindakan cepat dengan melapor satgas dan meminta untuk tracing sudah kami lakukan dengan baik,” ujarnya.
Camat Rungkut M. Habib mengatakan terus memperluas cakupan tracing dan testing, khususnya kontak erat. Hasil tracing pertama, ditemukan total 17 siswa positif Covid-19. Kemudian, Senin tracing dan testing diperluas ke 385 orang kontak erat.
sumber: jawapos