Pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka secara resmi mulai diperkenalkan ke rakyat Indonesia.
Sementara itu, gerakan Pramuka di dunia mulai dikenal sejak 25 Juli 1907. Sejarah berdirinya Pramuka di dunia diprakarsai oleh tokoh asal Inggris, Letnan Jenderal Baden Powell pada 25 Juli 1907.
Sewaktu muda, Baden Powell mengelola Aids to Scouting untuk anggota muda dan mengadakan kegiatan perkemahan selama delapan hari di Pulau Brownsea. Satu tahun kemudian, ia menulis sebuah buku yang mengulas tentang prinsip dasar kepramukaan berjudul “Scouting for Boys.”
Selain itu, ia juga mendirikan gerakan kepanduan yang bernama sama dengan bukunya, yang hanya diikuti oleh kaum laki-laki.
Tidak disangka, buku kepanduan ini ternyata mulai menyebar hingga seluruh pelosok negeri.
Pada 1910, Baden Powell memutuskan fokus berkegiatan dalam Pramuka.
Dua tahun kemudian, pada 1912, Baden Powell bersama adiknya, Agnes, membentuk Pramuka untuk perempuan yang bernama Girls Gudides, atau yang dikenal dengan nama Girl Scouts.
Selanjutnya, tahun 1916, didirikan kelompok Pramuka siaga dengan nama CUB (Anak Serigala).
Semakin lama gerakan kepanduan semakin mengalami perkembangan, yang kemudian membuat Baden Powell membentuk Rover Scout. Rover Scout adalah organisasi untuk mewadahi pemuda yang sudah berusia 17 tahun pada 1918.
Baden Powell kemudian berkeliling dunia menyebarkan gerakan kepanduan yang ia buat kepada anak-anak muda lainnya.
Pada 1920, Baden Powell mengundang berbagai kepanduan dari bermacam negara untuk melaksanakan Jambore pertama di Pulau Brownsea.
Setelah Jambore terlaksana, dibentuklah World Organization of the Scout Movement (WOSM) atau Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia. (Mg06)