Search

Sejarah kabupaten magetan, kota kaki gunung lekat dengan mataram islam

Kejadian-kejadian di pusat pemerintahan Kerajan Mataram Islam ini selalu diikuti dengan seksama oleh Daerah Mancanegara. Pangeran Giri yang sangat berpengaruh di daerah peisisir utara Pulau Jawa pun mulai bersiap-siap untuk melepaskan diri dari kekuasaan Mataram.

Pada masa itu seorang pangeran dari Madura yang bernama Trunojoyo juga sedang sangat kecewa terhadap pamannya, Pangeran Cakraningrat II. Cakraningrat dinilai mengabaikan Madura dan hanya bersenang-senang saja di pusat pemerintahan Mataram Islam.

Trunojoyo kemudian melancarkan pemberontakan pada Mataram pada tahun 1647. Pemberontakan itu didukung oleh orang-orang dari Makassar. Dalam suasana seperti itu kerabat Keraton Mataram yang bernama Basah Bibit (Basah Gondo Kusumo) dan Patih Mataram yang bernama Patih Nrang Kusumo dituduh bersekutu dengan para ulama oposisi yang menentang kebijaksanaan Sultan Amangkurat I.

Baca Juga:  Ciptakan Kenyamanan Kereta Api, Jembatan BH374 Bayeman Probolinggo Diganti Baru

Atas tuduhan ini, Basah Gondokusumo diasingkan ke Gedong Kuning, Semarang selama 40 hari. Dia tinggal di kediaman kakeknya yang bernama Basah Suryaningrat. Patih Nrang Kusumo meletakkan jabatan dan kemudian pergi bertapa ke daerah sebelah timur Gunung Lawu.

Beliau digantikan oleh adiknya yang bernama Pangeran Nrang Boyo II. Di dalam pengasingan ini Basah Gondokusumo dan Basah Suryaningrat pergi ke daerah sebelah timur Gunung Lawu karena diberitakan sedang diadakan babat hutan oleh Ki Buyut Suro (Ki Ageng Getas).

Pelaksanaan babat hutan ini atas dasar perintah Ki Ageng Mageti sebagai cikal bakal sejarah Kabupaten Magetan. Untuk mendapatkan sebidang tanah sebagai tempat bermukim di sebelah timur Gunung Lawu itu, Basah Suryaningrat dan Basah Gondokusumo menemui Ki Ageng Mageti dengan perantara Ki Ageng Getas di kediamannya di Dukuh Gandong Kidul. Tempat itu berada di sekitar alun-alun Kota Magetan saat ini.

Tak lupa Menpora Dito juga sampaikan apresiasinya atas kinerja Pemprov Aceh dan PB PON yang solid, kooperatif dan kompak selalu. “Saya juga apresiasi kinerja dari Pak Pj. Gubernur Aceh Pak...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist