Search

Sejarah Kabupaten Gianyar, Pusat Kesenian yang Terkenal Sampai Mancanegara

Aulanews.id – Sejarah Kabupaten Gianyar, pada awalnya Gianyar dipilih menjadi nama sebuah kreaton Puri Agung yaitu Istana Raja (Anak Agung) oleh Ida Dewa Manggis Sakti. Sebuah kerajaan yang berkedaulat dan otonom lahir ikut serta pentas dalam percaturan di kekuasaan kerajaan-kerajaan di Bali.

Bangunan puri itu diberi nama yaitu Geria-Anyar yang mempunyai arti yaitu rumah baru. Dari sanalah asal-usul nama Gianyar, yaitu dari Geria-Anyar. Upacara Melaspas dan Memungkah Agung puri yang dilakukan pada tanggal 19 April 1771.

Setelah itu sejarah kabupaten Gianyar ditetapkan dengan Peraturan Daerah No.9 tahun 2004 tanggal 2 April 2004 tentang Hari jadi Kota Gianyar. Akhirnya Tanggal 19 April dipilih sebagai hari jadi Kabupaten Gianyar. Masyarakat Bali khususnya di Gianyar setiap tahunnya merayarakan ulang tahun kabupatennya.

Baca Juga:  Takjil On The Road, MWC NU dan Banom Panji Ngalap Berkah Ramadhan

Kabupaten Gianyar juga mempunyai luas 368 Km2 atau 36.800 Ha atau 6,53% dari luas wilayah Pulau Bali. Gianyar memiliki wilayah yang terdiri dari Kecamatan Sukawati, Kecamatan Payangan, Kecamatan Tegallalang, Kecamatan Ubud, Kecamatan Tampaksiring, Kecamatan Gianyar, dan juga Kecamatan Blahbatuh.

Tidak hanya itu, Kabupaten Gianyar pun juga memiliki banyak sekali seniman baik itu pelukis, penari, pemahat, pemusik dan sebagainya. Sehingga tidak salah jika orang-orang menyebut Kabupaten Gianyar, Bali adalah daerah pusat seni diindonesia.

Terdapat banyak daerah yang terkenal sebagai pusat kesenian kerajinan tangan di Kabupaten Gianyar. Seperti di Desa Batubulan dan Desa Singapadu yang juga merupakan pusat kesenian memahat batu dan paras.

Baca Juga:  5 Tahun Jejak Guru yang Berulang Kali Perkosa 14 Santriwati di Bandung

Selain itu ada juga Desa Celuk yang terkenal dengan kerajinannya membuat perhiasan emas & perak, Desa Batuan dan Ubud yang terkenal dengan style dari lukisan nya, Desa Mas yang terkenal sebagai pusat kesenian mengukir/memahat patung kayu, topeng maupun furniture, dan lain sebagiannya.

Aulanews.id – Menandatangani perang di Gaza: Mengatasi ketulian dan pengungsian Baca Juga:  UIN Malang Buka Beasiswa S1 2023, Simak Syarat dan Caranya

...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist