Sebagai tanggapan, Hizbullah mengatakan pihaknya meluncurkan puluhan rudal ke pangkalan militer di Israel utara.
Sirene peringatan tembakan roket Hizbullah terdengar di seluruh Israel utara, termasuk di kota pelabuhan Haifa, dan di bagian utara Tepi Barat yang diduduki, kata militer.
Sekitar 60.000 orang telah dievakuasi dari Israel utara karena pertempuran lintas perbatasan. Gallant mengatakan operasi itu akan terus berlanjut hingga penduduk kembali ke rumah mereka. Hizbullah sendiri telah bersumpah untuk bertempur hingga ada gencatan senjata di Gaza.
Hagari mengatakan Hizbullah menempatkan persenjataan “di dalam desa-desa dan rumah-rumah warga sipil Lebanon, dan bermaksud menembakkannya ke warga sipil di Israel sambil membahayakan penduduk sipil Lebanon.”
Hizbullah belum mengomentari pernyataan bahwa pihaknya menyembunyikan senjata di rumah-rumah, yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh Reuters, tetapi Hizbullah mengatakan bahwa pihaknya tidak menempatkan infrastruktur militer di dekat warga sipil.
Serangan itu telah menggandakan tekanan pada kelompok itu, yang minggu lalu menderita kerugian besar ketika ribuan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh para anggotanya meledak. Operasi itu secara luas dikaitkan dengan Israel, yang belum mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab.
Para menteri luar negeri dari Kelompok Tujuh negara demokrasi besar memperingatkan bahwa Timur Tengah berisiko terseret ke dalam konflik yang lebih luas yang tidak akan menguntungkan negara mana pun, menurut pernyataan yang dirilis setelah pertemuan di sela-sela Majelis Umum PBB. Dilansir dari Reuters.com pada hari Selasa (24/09/2024)