Sebuah penelitian menemukan resiko gejala pernapasan pada perokok berusia dibawah 18 tahun

Ia berkata, “Di seluruh Eropa dan seluruh dunia, masih terdapat sejumlah besar anak-anak dan remaja yang merokok. Kita memerlukan regulasi dan dukungan untuk membantu anak-anak dan kaum muda menghindari atau berhenti merokok.

“Pada saat yang sama, kita mulai melihat semakin banyak anak-anak dan remaja yang menggunakan vape. Masih terlalu dini untuk mengetahui secara pasti apa yang terjadi pada paru-paru mereka. Yang kita tahu adalah bahwa nikotin sangat adiktif dan semakin dini Anda mulai menggunakannya, semakin lama Anda akan terus menggunakan produk nikotin.”

“Kami ingin anak-anak dan orang dewasa menghirup udara bersih. Itulah sebabnya Masyarakat Pernapasan Eropa memperingatkan bahwa semua produk nikotin dan tembakau, termasuk vape dan rokok, sangat adiktif dan berbahaya. Kami ingin generasi mendatang memiliki masa kecil yang bebas tembakau dan nikotin.”

Baca Juga:  Manfaat Cuka Apel Bagi Kesehatan

Mulai merokok di bawah usia 18 tahun meningkatkan risiko gejala pernapasan pada usia 28 tahun sekitar 80% dibandingkan dengan mereka yang bukan perokok. Pada orang yang mulai merokok pada usia 18 tahun atau lebih, risikonya sekitar 50% lebih tinggi daripada mereka yang bukan perokok.

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja, pada Kamis, 19 September 2024. Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Kepala Negara dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist